Siswa SMK di Jakarta Lakukan Konversi Motor Listrik Guna Dukung Elektrifikasi

SMK Sint Joseph di Jakarta memperkenalkan program pendidikan baru dengan menambahkan mata pelajaran konversi motor listrik ke dalam kurikulumnya. Baca selengkapnya di sini!

Siswa SMK di Jakarta Lakukan Konversi Motor Listrik Guna Dukung Elektrifikasi
Siswa SMK di Jakarta Lakukan Konversi Motor Listrik Guna Dukung Elektrifikasi. Gambar : Kompascom/@Daafa Alhaqqy

BaperaNews - Siswa dari Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Sint Joseph di Jakarta mengambil langkah proaktif dalam mendukung gerakan nol emisi dan komitmen energi bersih dunia dengan melakukan konversi motor listrik.

Langkah ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk menggalakkan program elektrifikasi nasional dan meningkatkan populasi kendaraan listrik berbasis baterai (KLBB).

Dalam mendukung program ini, SMK Sint Joseph membuka program pendidikan baru dengan menambahkan mata pelajaran konversi motor listrik ke dalam kurikulumnya. Program ini diikuti oleh puluhan siswa yang berhasil menciptakan tiga unit motor bebek hasil konversi.

Proses konversi dilakukan sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

Menurut Taufik Hidayat, Ketua Perhimpunan Vincentius Jakarta yang menaungi SMK Sint Joseph, langkah ini tidak hanya bertujuan untuk mendukung program pemerintah dalam mendorong elektrifikasi, tetapi juga untuk mengembangkan kompetensi para pelajar.

“Sejak awal, kami memang sudah memiliki kurikulum bernama Ecopreneur. Tujuannya untuk membekali siswa dengan kemampuan wirausaha dan membaca kesempatan. Dan yang kami lihat, konversi motor listrik ini adalah peluang baru yang msaih terbuka lebar bagi mereka,” ujarnya pada Selasa (19/3).

Baca Juga: Polisi Jamin STNK Konversi Motor Listrik Bisa Selesai Hanya Dalam 2 Hari

Dia menegaskan bahwa program ini sejalan dengan kurikulum Ecopreneur yang dimiliki sekolah, yang bertujuan untuk membekali siswa dengan kemampuan wirausaha dan membaca peluang di pasar.

Siswa SMK Sint Joseph, dengan kapasitas dan potensi yang sudah mumpuni dalam industri teknik kendaraan, diharapkan dapat menjadi SDM-SDM muda yang siap menjajaki industri baru ini. Taufik juga menekankan bahwa SMK bukan hanya sebagai tempat pendidikan, tetapi juga sebagai tempat inkubasi calon-calon SDM berkualitas baru.

Dia menganggap bahwa industri konversi motor listrik masih terbilang baru di Indonesia, sehingga kehadiran kurikulum konversi motor listrik di SMK dapat menjadi momen tepat untuk mengasah kemampuan siswa dalam industri ini.

Pihak SMK Sint Joseph juga telah berkoordinasi dengan Kementerian ESDM terkait roadmap jangka panjang. Mereka berharap agar motor listrik konversi hasil karya siswa segera mengikuti proses uji tipe dan tes kelayakan jalan.

Baca Juga: Subsidi Motor Listrik Dinaikkan, Dari Rp7 Juta Jadi Rp10 Juta