Siap-Siap, Harga Rumah Subsidi Akan Naik dalam Waktu Dekat!

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat mengumumkan bahwa harga rumah subsidi akan naik dalam waktu dekat.

Siap-Siap, Harga Rumah Subsidi Akan Naik dalam Waktu Dekat!
Harga rumah subsidi akan naik dalam waktu dekat. Gambar : Merdeka.com/Dok. Iqbal S. Nugroho

BaperaNews - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat sedang mengkaji rencana kenaikan harga rumah subsidi. Dirjen Pembiayaan Infrastruktur dan Perumahan PUPR Herry Trisaputra mengungkap pihaknya telah berdiskusi dengan perwakilan dari Real Estate Indonesia (REI) dan pihak berkepentingan lainnya tentang rencana tersebut, ia berharap bisa selesai dalam waktu dekat.

“Ini masih terus diproses dan dikejar, kita tunggu” tutur Herry Trisaputra pada Kamis (16/2).

Di sisi lain, Country Manager Rumah.com Marine Novita menyebut harga rumah tapak naik  5,8% per tahun berdasarkan data Kuartal IV 2022.

Masyarakat yang mencari properti sepanjang tahun 2022 didominasi oleh kelas menengah atas sebanyak 56% dimana harga propertinya mencapai Rp 1 Miliar, pencarian harga properti di bawah Rp 300 juta makin menurun.

Marine Novita menyebut secara umum harga rumah sudah meningkat, ditambah naiknya bahan baku dan biaya modal, serta naiknya permintaan usai pulihnya perekonomian pada tiga kuartal terakhir.

Kenaikan harga rumah subsidi menurutnya juga tidak akan berpengaruh pada besaran subsidi yang diberi pemerintah maupun jumlah unitnya. Skema yang ada ialah membantu likuiditas pembiayaan rumah, bukan subsidi harga pokok penjualannya.

Baca Juga : Tarif Internet Jakarta Akan Naik Gara-Gara Pemda? Ini Penjelasannya!

Sebelumnya Kementerian PUPR menyampaikan siap kucurkan dana Rp 30,38 Triliun untuk memberi subsidi pada 230 ribu unit rumah di tahun 2023 ini, jumlah tersebut meningkat dari tahun sebelumnya.

“Di tahun 2023 ada 230 ribu rumah kami siapkan untuk diberi subsidi” tutur Dirut Rumah Umum dan Komersial Kementerian PUPR Fitrah Nur pada Kamis (19/1) lalu.

Rincian harga rumah subsidi terbagi dalam 220 ribu unit dengan bantuan likuiditas dengan total dana Rp 25,18 Triliun, sedangkan 10 ribu unit lainnya dari Tabungan Perumahan Rakyat senilai Rp 850 Miliar.

Pemerintah juga kucurkan dana Rp 890 Miliar untuk 220 ribu berupa subsidi uang tunai dan Rp 3,64 Triliun untuk 754.004 unit rumah dengan subsidi selisih bunga.

“Untuk tahun 2023 bisa lebih besar walau biasanya target akan bertambah dengan kembalinya uang yang sudah digunakan tahun-tahun sebelumnya” pungkas Fitrah Nur.

Rumah subsidi diperuntukkan untuk kalangan masyarakat menengah ke bawah atau berpenghasilan rendah dengan harapan semua kalangan masyarakat bisa mendapat hunian yang aman dan nyaman.

Baca Juga : Harga Cabai dan Bawang Naik, Tahu Tempe Ikut Mengecil