Jakarta Diprediksi Bakal Tenggelam Urutan Pertama pada 2100

BaperaNews - Baru-baru ini, wacana Jakarta yang diprediksi akan tenggelam pada tahun 2100 kembali menjadi sorotan. Meskipun banyak yang menganggap ini sebagai informasi baru, faktanya, data ini sudah dipublikasikan oleh World Economic Forum (WEF) pada tahun 2019.

Laporan WEF bertajuk "11 Kota yang Tenggelam Ini Kemungkinan Hilang pada 2100" merinci potensi risiko yang dihadapi Jakarta dan kota-kota pesisir lainnya akibat perubahan iklim dan naiknya permukaan air laut.

Laporan tersebut, dirilis pada 10 September 2019, menyebutkan bahwa kenaikan suhu global dan permukaan air laut merupakan faktor utama yang mengancam kota-kota pesisir.

Jakarta, sebagai ibu kota Indonesia yang terletak di dataran rendah, sudah mengalami banjir besar dan menghadapi tantangan serius terkait naiknya air pasang.

Menurut WEF, Jakarta mengalami penurunan tanah sekitar 6,7 inci atau sekitar 17 centimeter per tahun, yang disebabkan oleh pemompaan air tanah berlebihan. Hal ini memicu kekhawatiran bahwa sebagian besar kota ini mungkin akan tenggelam pada 2050.

Pemerintah Indonesia telah menanggapi situasi ini dengan merencanakan pemindahan ibu kota. Rencana ini diharapkan dapat melindungi sekitar 10 juta penduduk Jakarta dari risiko banjir yang lebih besar.

Proses pemindahan ibu kota ini diperkirakan akan memakan waktu sekitar 10 tahun dengan biaya mencapai 33 miliar dolar AS.

Selain Jakarta, Bangkok juga masuk dalam daftar kota yang terancam tenggelam di Asia Tenggara. Ibu kota Thailand ini diprediksi tenggelam dengan kecepatan lebih dari 1 sentimeter per tahun dan mungkin berada di bawah permukaan laut pada 2030.

Upaya pencegahan banjir telah dilakukan, termasuk pembangunan taman seluas 11 hektare yang dapat menampung hingga 1 juta galon air hujan.

Daftar lengkap 11 kota yang tenggelam menurut WEF mencakup:

1. Jakarta, Indonesia
2. Lagos, Nigeria
3. Houston, Amerika Serikat
4. Dhaka, Bangladesh
5. Venesia, Italia
6. Virginia Beach, Amerika Serikat
7. Bangkok, Thailand
8. New Orleans, Amerika Serikat
9. Rotterdam, Belanda
10. Alexandria, Mesir
11. Miami, Amerika Serikat

Studi terpisah pada tahun 2022 menunjukkan bahwa Kota Jakarta dan Ho Chi Minh City di Vietnam merupakan dua di antara kota-kota pesisir di Asia Selatan dan Tenggara yang tenggelam lebih cepat dibandingkan tempat lain di dunia. Fenomena ini meningkatkan kerentanan puluhan juta orang terhadap kenaikan permukaan laut.

Penyebab utama penurunan permukaan tanah di kota-kota ini bukan hanya perubahan iklim, tetapi juga akibat urbanisasi yang cepat yang memicu kebutuhan tinggi akan ekstraksi air tanah.

Studi dari Nanyang Technological University (NTU) Singapura, diterbitkan dalam jurnal Nature Sustainability pada September 2023, menekankan bahwa penurunan permukaan tanah ini meningkatkan risiko bahaya pesisir di kota-kota tersebut.

Kondisi global yang mengkhawatirkan ini semakin diperparah dengan pencatatan 2023 sebagai tahun terpanas oleh Copernicus Climate Change Service (C3S) Uni Eropa.

Suhu rata-rata global pada 2023 mencapai 1,46 derajat Celsius lebih hangat dibandingkan era pra-industri, dengan November 2023 memecahkan rekor suhu panas tertinggi.

Prediksi mengenai tenggelamnya Jakarta dan kota-kota pesisir lainnya menjadi pengingat akan dampak serius perubahan iklim dan urbanisasi yang tidak terkendali.

Kesadaran dan tindakan kolektif diperlukan untuk mengurangi dampak negatif ini terhadap lingkungan dan kehidupan masyarakat global.

@baperanews.com Laporan WEF bertajuk "11 Kota yang Tenggelam Ini Kemungkinan Hilang pada 2100" merinci potensi risiko yang dihadapi Jakarta dan kota-kota pesisir lainnya akibat perubahan iklim dan naiknya permukaan air laut. #jakarta #jkttenggelam #jktinfo #viral ♬ Hoist the Colors - Luke Taylor