Balai Pengajian Muhammadiyah Aceh Dibakar

Balai pengajian milik PP Muhammadiyah di Desa Sangso, Samalanga, Bireuen, Aceh, dilaporkan terbakar setelah kontroversi pembangunan masjid.

Balai Pengajian Muhammadiyah Aceh Dibakar
Balai Pengajian Muhammadiyah Aceh Dibakar. Gambar : Pexels.com/Dok. Ivan Cujic

BaperaNews - Balai pengajian milik PP Muhammadiyah Di Desa Sangso, Samalanga, Bireuen, Aceh dibakar oleh orang tidak dikenal pada Selasa (30/5).

Ketua Pengurus Muhammadiyah wilayah Aceh, Malik Musa menduga balai pengajian Muhammadiyah dibakar tersebut terjadi buntut dari penolakan sejumlah warga pada pembangunan masjid Taqwa Muhammadiyah yang menurut warga sudah ada masjid jamik gabungan di beberapa desa.

Usai ramainya penolakan tersebut, Pengurus Muhammadiyah Aceh mengurungkan niat membangun masjid, hanya musholla yang dibuat dengan tempat wudhu dan toilet seperti yang diarahkan oleh Prof Muhajir.

“Dibuat tempat wudhu dan WC, tadi subuh balai pengajian muhammadiyah dibakar, balai tua tempat singgah jika orang-orang datang ke lokasi itu” kata Musa pada Rabu (31/5).

Sebelum membangun musholla, Musa mengaku sudah silaturahmi dengan tokoh agama di wilayah tersebut dan mendapat sambutan baik.

Maka kejadian balai pengajian kebakaran ini menurut Musa dilakukan oleh orang yang tidak bertanggung jawab untuk momentum politik sebelum Pemilu 2024.

Musa berharap polisi bisa segera temukan pelakunya sebab kejadian ini tidak sekali saja, sudah berulang kali terjadi. 

Baca Juga : Tanggapan Pertamina Tentang Kebakaran Truk Tangki BBM di Tol Merak-Tangerang

“Solusi sekarang itu ujian berat untuk polisi agar bisa temukan orang yang membakar itu, karena kejadian ini sudah berulang kali, kalau sudah dapat orangnya nanti bisa kita urai benang yang kusut ini” imbuhnya.

Musa menghimbau seluruh warga Aceh untuk menahan diri dan tidak terpancing provokator yang ingin membuat suasana kehidupan keruh dan ingin kehidupan umat beragama di Bireuen Aceh berantakan. Semua warga diminta hati-hati.

“Kita semua harus hati-hati dalam bersikap terutama bagi sesama muslim agar rela menerima perbedaan dalam menjalankan ibadah karena tiap agama masing-masing ada dasar pegangannya. Sebagai daerah syariat, mari kita sama-sama banyun dan kita isi barisan dalam kebersamaan, lebih banyak yang sama dan buanglah perbedaan yang kecil” pungkas Musa.

Musa menegaskan sudah mundur dari rencana pembangunan masjid yang sempat ditolak tersebut dan telah silaturahmi dengan berbagai tokoh agama dan tokoh masyarakat disana sehingga ia berharap semua umat beragama termasuk pemeluk islam yang terdiri dari berbagai organisasi seperti Muhammadiyah dan lainnya bisa hidup bersama dengan saling toleransi dan menghargai.

Pihak PP Muhammadiyah Aceh sudah laporkan kejadian kebakaran ini ke Polres Bireun. Pihak Polres Bireun belum memberi tanggapan terkait kejadian kebakaran ini.

Baca Juga : I Wayan Koster Beberkan Daftar Larangan dan Kewajiban Turis Asing