HYBE dan Lee Soo Man Resmi Beli Saham SM Entertainment

Induk agensi Big Hit yakni HYBE resmi bekerja sama dengan Lee Soo Man membeli sebesar 14,8 persen saham SM Entertainment dengan harga 422,8 miliar won.

HYBE dan Lee Soo Man Resmi Beli Saham SM Entertainment
Lee Soo Man dan HYBE Resmi Beli Saham SM Entertainment. Gambar : Dok. SM Entertainment

BaperaNews - HYBE yang merupakan induk agensi Big Hit, resmi bekerjasama dengan Lee Soo Man membeli saham SM Entertainment melalui taipan industri musik Korea Selatan. Dengan adanya perjanjian itu, maka kini HYBE resmi menjadi petinggi SM Entertainment.

Sebagaimana mengutip dari Soompi pada Jumat (10/02/2023), Lee Soo Man dan HYBE beli saham SM Entertainment sebesar 14,8 persen dengan harga 422,8 miliar won atau setara Rp 5 triliun.

Lee Soo Man menjadi pemegang saham terbesar dari SM dengan 18,48 persen, sebelum akhirnya saham SM Entertainment dibeli oleh Hybe, agensi yang menaungi BTS dan TXT.

Di luar perjanjian dengan Lee Soo Man, HYBE umumkan rencana mengakuisisi tambahan SM Entertainment dari pemegang saham minoritas.

Adapun kesepakatan antara Lee Soo Man dan HYBE beli saham SM Entertainment ini bagai aksi ‘balas dendam’ Lee Soo Man usai ia dikeluarkan dari SM Entertainment dan kemudian agensi tersebut diakuisisi Kakao pada awal pekan ini.

Akuisisi Kakao itu menjadikan perusahaan tersebut sebagai pemegang saham kedua terbesar SM Entertainment dengan 9,05 persen atau seharga 217 miliar won. Lee Soo Man menyampaikan bahwa tindakan tersebut ilegal karena ia dan SM Entertainment sedang dalam kondisi yang kurang baik.

Baca Juga : BigHit Music: Jimin BTS Akan Debut Solo Pada Februari 2023

Dalam pernyataan Lee Soo Man melalui firma hukum HwaWoo, SM Entertainment kini tengah mengalami persaingan bisnis antara pemegang saham terbesar Lee Soo Man serta mitra aliansi yang berlindung dengan dana ekuitas swasta pemegang saham.

Sehingga, hal tersebut menjadi langkah ilegal terhadap hukum komersial serta anggaran dasar dewan direksi SM guna menerbitkan saham baru dan obligasi konversi kepada pihak ketiga.

Diketahui, konflik tersebut berawal usai Co-CEO SM Entertainment Tak Young-jun dan Lee Sung Soo pada Jumat (03/02/2023) mengumumkan bahwa perusahaan tersebut telah mengakhiri kontrak dengan produser Lee Soo Man serta menyusun cetak biru bab baru SM Entertainment di bawah “SM 3.0”.

Diketahui, SM 3.0 ini melibatkan pendirian 5 (lima) pusat produksi berbeda serta label musik independen dalam mendiversifikasi produksi. Oleh karena itu, sistem tersebut benar-benar berbeda dari sistem yang dibangun oleh Lee Soo Man selaku penanggung jawab semua proses produksi musik.

Sebagai informasi, agensi SM Entertainment yang didirikan oleh Lee Soo Man ini merupakan bagian dari 3 (tiga) agensi besar Korea Selatan atau yang biasa dikenal dengan Big 3 yang ikut membentuk industri KPop sehingga dapat menjadi seperti saat ini.

Baca Juga : Asik! Film Konser BTS: Yet To Come In Cinemas Akan Rilis Februari 2023