Rudal Rusia Hancurkan Kiriman Senjata Negara Barat Untuk Ukraina

Rusia mengklaim berhasil hancurkan pengiriman senjata besar-besaran untuk Ukraina di Zhytomyr dengan rudal jarak jauh pada hari Sabtu 21 Mei 2022.

Rudal Rusia Hancurkan Kiriman Senjata Negara Barat Untuk Ukraina
Rudal Rusia Hancurkan Kiriman Senjata Negara Barat Untuk Ukraina. Gambar : REUTERS/Dok. ALEXANDER ERMOCHENKO

BaperaNews - Rusia mengklaim berhasil hancurkan pengiriman senjata besar-besaran untuk Ukraina di Zhytomyr dengan rudal jarak jauh pada hari Sabtu 21 Mei 2022, senjata tersebut dikirim dari Amerika Serikat dan beberapa Negara Eropa untuk membantu Ukraina hadapi gempuran Rusia yang masih menggila sejak 24 Februari 2022 lalu.

Rudal Kalibr sistem jarak jauh dengan presisi tinggi berhasil hancurkan sejumlah besar alat militer dan senjata di dekat stasiun KA Malin di Zhytomyr yang dikirim oleh AS dan Negara-negara Eropa” ujar Kemhan Rusia.

Kemhan Rusia menyebut pasokan senjata seharusnya ditujukan untuk Donbas timur, daerah yang dikendalikan oleh separatis pro Moskow sejak tahun 2014 lalu dimana saat ini menjadi lokasi pertempuran paling sengit Rusia dan Ukraina.

Moskow mengklaim operasi militer yang dilakukan demi menghilangkan fasisme dan melindungi warga penutur bahasa Rusia disana, sejak operasi militer berlangsung, sejumlah Negara barat berlomba untuk membantu Ukraina dengan senjata seperti rudal anti pesawat, artileri, senjata anti tank, dan lainnya.

Baca Juga : PBNU Soal Kedubes Inggris Pasang Bendera LGBT, Hak Mereka

Namun Ukraina merasa masih kurang dan ingin barat mengirim senjata lebih banyak lagi menyusul Rusia terus saja menggempur, bahkan ada 2.000 lebih tentara Ukraina kini sudah menyerahkan diri ke Rusia. Ukraina sebelumnya menyerah dalam pertempuran di Pabrik Baja Azovstal demi menyelamatkan warga sipil yang masih terjebak dan tentara yang terluka, sehingga Rusia menyatakan atas kemenangannya dan menguasai pabrik tersebut.

Para prajurit Ukraina yang menyerah kini dibawa ke praperadilan Donetsk dan jadi tawanan perang, salah satu tentara yang menyerah sempat berkirim surat dengan istrinya sebelum ia dipindah ke kamp penahanan Rusia.

“Suami saya menulis surat untuk saya dua hari lalu, situasi sangat sulit dan mengerikan, seolah sedang perjalanan dari satu neraka ke neraka lain” ujar Zarytska, istri dari salah satu pejuang Ukraina pada hari Sabtu 21 Mei 2022.

Penyerahan diri ini membuat para tentara bisa mengirim kabar ke keluarga mereka setelah sebelumnya bersembunyi di Pabrik Azovstal. Rusia sebelumnya meminta pasukan Ukraina untuk menyerah dan mereka menjamin akan memberi keselamatan bagi tentara yang mau menyerah serta memberi pertolongan medis jika memerlukan, begitu pula dengan warga sipil.

Baca Juga : Rusia Tutup Kantor CBC Kanada Hingga Inggris Komentari G20