Hilang Selama 18 Hari, Wanita ASN Tewas di Dalam Gudang Apotek Kimia Farma Samarinda

Mayat seorang wanita ASN ditemukan dalam gudang Apotek Kimia Farma Samarinda setelah menghilang selama 18 hari. Simak kronologinya di sini!

Hilang Selama 18 Hari, Wanita ASN Tewas di Dalam Gudang Apotek Kimia Farma Samarinda
Hilang Selama 18 Hari, Wanita ASN Tewas di Dalam Gudang Apotek Kimia Farma Samarinda. Gambar : Kolase Tangkapan Layar TikTok/sunarto_pky

BaperaNews - Penemuan menggemparkan terjadi di Samarinda saat mayat seorang wanita ditemukan di dalam gudang Apotek Kimia Farma.

Berdasarkan informasi yang diperoleh, wanita tewas tersebut bernama Bertha Mini Jama, berusia 56 tahun, berasal dari Marosson, Kecamatan Kurra, Kabupaten Tana Toraja. Kejanggalan terbesar dalam kasus ini adalah mayat tersebut ditemukan setelah menghilang selama 18 hari.

Keluarga korban, bersama dengan puluhan orang lainnya, mendesak pihak apotek untuk memberikan kejelasan terkait kematian wanita tersebut. 

"Kami tegaskan sekali lagi, apotek ini sekarang disegel. Karena masih belum menemukan titik terang," tegas Markus, Penasihat Keluarga Korban. Hal ini terjadi setelah bukti CCTV yang menjadi kunci untuk mengungkap kasus tersebut dinyatakan hilang atau terhapus.

Resta, selaku Manager Area Kimia Farma Samarinda, menegaskan bahwa pihaknya telah bekerja sama dengan kepolisian, memberikan keterangan, dan menyerahkan bukti CCTV sejak awal kejadian. Namun, ketidakjelasan masih menyelimuti kasus ini. 

"Karyawan kami sudah dimintai keterangan, bukti CCTV sudah kami serahkan juga ke kepolisian, ketika kejadian itu juga. Tidak ada yang ditutup-tutupi," jelas Resta.

Pihak keluarga korban, diwakili oleh Markus, menyampaikan bahwa masih ada beberapa kejanggalan yang perlu diungkap, termasuk adanya pergantian pimpinan di Kimia Farma saat kasus ini bergulir. 

Baca Juga: Kronologi Lengkap Penemuan Mayat Wanita Muda Tanpa Busana di Pemakaman Cirebon

"Kami baru tahu hari ini, sebelumnya pimpinannya bernama Budi, dan sekarang diganti dengan Ilham. Katanya pindah ke Jawa. Jadi yang memberikan keterangan saat ini ngawur, karena tidak tahu apa-apa," ungkap Markus.

Menanggapi hal ini, pimpinan Kimia Farma saat ini telah menyatakan belasungkawa kepada keluarga korban dan memutuskan untuk menutup sementara operasional apotek tersebut.

"Sebagai kesadaran, kami menutup operasional apotek ini, sampai waktu yang ditentukan oleh pihak kepolisian," ungkap pimpinan tersebut.

Kematian tragis wanita ASN ini masih menjadi misteri yang harus dipecahkan. Keluarga korban bersikeras untuk terus mengawal kasus ini hingga tuntas, demi mendapatkan keadilan yang setimpal. 

"Semoga Kimia Farma bisa terbuka, dan ini mendapatkan titik terang ke depannya," tambah Resta.

Dalam upaya memberikan kejelasan kepada masyarakat, diharapkan pihak berwenang dapat bekerja secara transparan dan menyeluruh dalam menangani kasus ini. Semua langkah yang diambil haruslah mengedepankan kebenaran dan keadilan bagi semua pihak yang terlibat.

Hingga saat ini, masyarakat Samarinda masih menanti jawaban atas kasus misterius ini yang terjadi di gudang Apotek Kimia Farma Samarinda.

Baca Juga: Penemuan Mayat, Pria dan Balita Tewas Membusuk di Koja