Harga Gas 12 Kg Naik, PT Pertamina Pastikan Harga Gas LPG Subsidi 3 Kg Tidak Ikut Naik

Usai adanya kenaikan harga gas 12 Kg, PT Pertamina pastikan harga jual Gas LPG (Liquefied Petroleum Gas) Subsidi 3Kg tidak akan ikut naik. Berikut Informasi Lengkapnya !

Harga Gas 12 Kg Naik, PT Pertamina Pastikan Harga Gas LPG Subsidi 3 Kg Tidak Ikut Naik
Pekerja menata tabung gas untuk pengisian tabung gas LPG berukuran 3 Kg di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Elpiji, Pertamina Marketing Operation Region (MOR) VII, Makassar, Sulawesi Selatan. Gambar : Tribun Makassar

BaperaNews - PT Pertamina sudah memastikan harga jual liquefied petroleum gas (LPG) subsidi 3 kilogram tidak akan berubah. Menyusul dengan adanya kenaikan harga LPG non-subsidi yang mulai berlaku pada Sabtu (25/12/2021).

Dilansir dari Katadata.co.id, Pjs. Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Irto Ginting menyampaikan bahwa harga LPG subsidi 3 kg yang secara konsumsi nasional mencapai 92,5% tidak akan mengalami penyesuaian harga. LPG jenis ini pun akan tetap mengacu pada Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan oleh pemerintah.

"harga LPG subsidi 3 kg masih tetap," jelas Irto

Menurutnya, penyesuaian harga LPG nonsubsidi untuk adalah respons dari tren peningkatan harga Contract Price Aramco (CPA) LPG sepanjang tahun 2021. Pada November 2021 angkanya sudah mencapai US$ 847 per metric ton, harga ini termasuk harga tertinggi sejak 2014 atau meningkat 57% sejak Januari 2021.

Penyesuaian harga LPG nonsubsidi sendiri terakhir dilakukan pada tahun 2017 lalu. Sedangkan, untuk harga CPA pada bulan November 2021 tercatat 74% lebih tinggi dibandingkan dengan penyesuain harga 4 tahun yang lalu. Kenaikan tersebut berkisar antara Rp.1.600 – Rp.2.600 per kg.

"Perbedaan ini untuk mendukung penyeragaman harga LPG ke depan serta menciptakan fairness harga antar daerah," jelansya.

Selain itu, Irto juga mengklaim bahwa harga LPG Pertamina masih kompetitif dibandingkan dengan negara lainnya, akni sekitar Rp 11.500/Kg per 3 November 2021.  Di Vietnam misalnya, harganya mencapai sekitar Rp 23.000/Kg, Filipina sekitar Rp 26.000/Kg, dan Singapura sekitar Rp 31.000/Kg.  

"Untuk Malaysia dan Thailand harga LPG relatif rendah karena adanya subsidi dari pemerintah masing-masing," katanya.

Namun yang pasti, Pertamina akan memastikan stok dan distribusi LPG akan berjalan dengan maksimal. Pihaknya pun akan terus melanjutkan edukasi penggunaan LPG yang tepat sasaran.

Sejalan dengan itu, General Manager PT Kilang Pertamina Internasional (PT KPI) Refinery Unit Dumai, Permono Avianto menjelaskan bahwa saat ini kilang beroperasi secara normal. Khususnya dalam memproduksi olahan minyak guna memenuhi kebutuhan energi nasional.

Untuk itu, dia menghimbau masyarakat untuk tidak panik dan tetap bijak dalam mengkonsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM) di masa libur natal dan tahun baru ini.

"Kami harapkan masyarakat dapat tenang dan bijak dalam memilih serta membeli BBM maupun LPG sesuai kebutuhan, karena Operasional Kilang Dumai dan Sungai Pakning tetap berjalan normal dalam memenuhi pasokan kebutuhan BBM dan LPG sampai ke masyarakat" katanya.