Dukung Langkah Proaktif Jokowi, Fahd A Rafiq: Penanaman Padi dan Solusi Pupuk untuk Tingkatkan Produksi

Ketua Umum DPP Bapera, Fahd A Rafiq mendukung pernyataan penting yang disampaikan oleh Jokowi terkait langkah proaktif untuk meningkatkan produksi padi di Indonesia.

Dukung Langkah Proaktif Jokowi, Fahd A Rafiq: Penanaman Padi dan Solusi Pupuk untuk Tingkatkan Produksi
Dukung Langkah Proaktif Jokowi, Fahd A Rafiq: Penanaman Padi dan Solusi Pupuk untuk Tingkatkan Produksi. Gambar : Istimewa

BaperaNews - Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, memberikan pernyataan penting terkait langkah proaktif untuk meningkatkan produksi padi di Indonesia.

Setelah menanam padi bersama di Kecamatan Kalibagor, Kabupaten Banyumas, Provinsi Jawa Tengah pada 3 Januari 2024, Presiden memastikan bahwa penanaman dilakukan di awal Januari karena curah hujan telah cukup, menandakan ketersediaan air yang mencukupi untuk pertanian.

Ketua Umum DPP Bapera Fahd El Fouz A Rafiq menyatakan bahwa langkah Presiden ini menjadi langkah strategis untuk mendukung ketahanan pangan nasional.

"Penanaman padi dan solusi pupuk yang diusung oleh Presiden adalah langkah strategis dalam mendukung ketahanan pangan nasional. Sebagai pemuda, kalian akan turut berkontribusi dalam mendukung program-program pertanian yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, terutama petani." Ujar Fahd A Rafiq, Jumat (5/1).

Penanaman padi tahun 2023 dilaksanakan sepanjang Januari hingga Desember, dan Presiden Jokowi memerintahkan penanaman lebih lanjut untuk meningkatkan produksi di masa panen tahun ini.

Baca Juga : Fahd A Rafiq: Indonesia Fokus Lindungi Kelompok Rentan Adalah Rencana Terdekat Program Imunisasi COVID-19 Terkini

Dia memberikan rincian, "Di Desember kita tanam 1,4 juta [hektar], di Januari 1,7 juta hektar, kemudian di Februari 1,4 juta hektar. Sehingga, apa kita harapkan ada peningkatan produksi beras kita di masa panen di bulan Maret-April yang akan datang."

Presiden juga merespons keluhan petani terkait pupuk. Dia menjelaskan bahwa sekarang pembelian pupuk tidak lagi memerlukan Kartu Tani, melainkan bisa dilakukan dengan menggunakan KTP.

Lebih lanjut, Presiden Jokowi mengungkapkan bahwa sudah disiapkan 1,7 juta ton pupuk dari pupuk Indonesia untuk memenuhi kebutuhan petani.

“Kami berharap implementasinya efektif dan dapat mengatasi keluhan petani terkait distribusi pupuk. Transparansi dan pengawasan harus diutamakan." Ujar Fahd A Rafiq, Jumat (5/1).

Presiden juga menyoroti upaya untuk menjaga agar subsidi pupuk tidak disalahgunakan. Dalam hal ini, ia menegaskan, "Distributor, pengecer dikontrol jangan sampai pupuk bersubsidi dijual, ke tempat yang bukan petani. Memang ada bocoran seperti itu, tapi semuanya akan diawasi dan dikontrol."

Inisiatif Presiden Jokowi ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam mengatasi tantangan pertanian, memastikan kebutuhan air terpenuhi, meningkatkan produksi padi, dan memperbaiki distribusi pupuk untuk mendukung petani Indonesia.

Penulis : AG

Baca Juga : Fahd A Rafiq Bangga Atas Keberhasilan Indonesia Menjaga Stabilitas Inflasi, Capaian Terbaik Sejak 2000