Berobat Ke Luar Negeri Buat Jokowi Sedih, Ini Alasannya!

Presiden RI Jokowi merasa sedih bahwa banyak warga Indonesia yang lebih memilih berobat ke luar negeri ketimbang ke negara sendiri.

Berobat Ke Luar Negeri Buat Jokowi Sedih, Ini Alasannya!
Bolak - balik ke Luar Negeri buat Presiden RI Jokowi sedih. Gambar : gesuri.id

BaperaNews - Presiden RI Jokowi merasa sedih dengan memberi pengakuan bahwa banyak warga Indonesia yang lebih memilih berobat ke luar negeri ketimbang ke negara sendiri (Indonesia). 

Setelah meresmikan Tower A dan B RSUD Dr. Soedarso, Pontianak, Kalimantan Barat (Kalbar) Jokowi mengakui sangat sedih ketika warga Indonesia lebih memilih berobat ke luar negeri, seperti Malaysia, SIngapura, sampai ke Amerika Serikat. 

“Saya paling sedih kalau mendengar ada warga negara kita yang sakit, kemudian perginya ke luar negeri, ke Malaysia, Singapura, Jepang, ada yang ke Amerika” ujar Jokowi saat berada di Kota Pontianak, Kalimantan Barat (9/8).

Kesedihan Jokowi ini bukan hanya tanpa alasan semata, namun karena devisa dari Indonesia yang keluar untuk membiayai pengobatan begitu besar. Bukan karena fasilitas kesehatan dan rumah sakit yang tidak memadai.

“Berapa capital outflow kita, uang yang keluar membiayai rumah sakit? Lebih dari Rp 110 triliun tiap tahunnya” Imbuh jokowi.

Baca Juga : Anggaran Kesehatan 2023 Naik, Sri Mulyani : Tidak Ada Dana Penanganan Covid-19

Sebelumnya Gubernur Kalimantan Barat mengatakan bahwa banyak dari pasien kanker di wilayahnya lebih memilih berobat ke Malaysia, karena fasilitas kesehatan dan alat kesehatan lebih memadai dibanding RSUD Dr. Soedarso, Pontianak, Kalbar.

“Tadi saya cek, ada 277 kamar tidur, cek ruang operasi, ICU semuanya saya lihat sudah super modern. Saya ingatkan sekali lagi, enggak usah lagi ke luar negeri. Di sini sudah siap dan cukup menangani kasus - kasus kesehatan yang ada” jelasnya.

Jokowi pun akhirnya menekankan untuk selalu berkomitmen memperbaiki sejumlah fasilitas kesehatan yang ada di Indonesia. Khususnya pada RSUD Dr. Soedarso, Kalbar yang memiliki fasilitas yang tidak kalah dengan rumah sakit lainnya.

Belajar dari pandemi Covid-19 yang terjadi pada 2 Maret 2020 atau dua tahun lalu, kini Presiden RI Jokowi mengetahui sistem kesehatan yang harus terus diperbaiki.

“Semuanya menjadi kelihatan semua pada saat kita menderita, saat krisis kesehatan karena pandemi Covid-19. Mana yang nggak bener kelihatan, mana yang lamban kelihatan, mana yang kurang kelihatan, maka dari inilah yang kita harus perbaiki” tandas Jokowi.