Roket Milik China Akan Jatuh Ke Bumi! Apakah Berbahaya?

Roket milik China seberat 5 ton diperkirakan akan jatuh ke bumi pada Sabtu (30/7), akankah berbahaya untuk manusia? Simak Penjelasannya!

Roket Milik China Akan Jatuh Ke Bumi! Apakah Berbahaya?
Roket milik China seberat 5 ton diperkirakan akan jatuh ke bumi pada Sabtu (30/7), akankah berbahaya untuk manusia? Simak Penjelasannya! Gambar : AP PHOTO/DOK. GUO WENBIN

BaperaNews - Roket milik China seberat 5 ton diperkirakan akan jatuh ke bumi pada esok hari Sabtu (30/7), akankah berbahaya untuk manusia?

Roket yang jatuh ke bumi tersebut ialah bagian dari peluncuran roket Long March 5B yang berangkat dari China menuju Stasiun Antariksa Tiangong pada Minggu lalu (24/7). Sebagian besar badan roket diperkirakan akan terbakar di atmosfer bumi.

Hanya sebagian kecil saja yang menghantam permukaan bumi dan peluang ancamannya kecil. “99,5% kemungkinan tidak terjadi apa-apa. Secara pribadi, jika ini muncul di atas saya, saya akan berlari keluar dengan kamera untuk melihatnya. Karena saya pikir itu akan lebih menjadi peluang visual daripada resiko” ujar seorang konsultan dari Aerospace Corporation.

Potongan roket Long March 5B yang masih hidup akan melesat dengan kecepatan ratusan kilometer per jam ketika menyentuh tanah atau air, dampaknya energik dan destruktif, namun tidak sampai menjadi bencana besar.

“Kasus terburuk dalam peristiwa ini akan menjadi kurang serius daripada serangan rudal jelajah tunggal yang telah kita lihat sepanjang hari dalam perang Ukraina, jadi mari letakkan dalam beberapa perspektif disini” sambung astrofisikawan dan pelacak satelit Jonathan Mc Dowell.

Baca Juga : Apakah Mustahil, Jika Bercinta Di Luar Angkasa?

Meski demikian, para peneliti menyebut jatuhnya roket China ini ialah peristiwa yang serius dan tidak menguntungkan sebab seharusnya peristiwa ini bisa dihindari agar tidak menimbulkan gangguan atmosfer.

China sebelumnya mendapat kritik pada tahun 2021 karena penanganannya yang buruk terhadap puing-puing di luar angkasa setelah meluncurkan roket serupa, saat itu, puing-puing roket milik China jatuh di Samudera Hindia dekat Maladewa 10 hari setelah diluncurkan yang dikhawatirkan mengganggu habitat laut di tempat tersebut.

Kepala Kantor Puing-puing Antariksa Badan Antariksa Eropa (ESA) Holger Krag menyebut praktik industri antariksa yang baik ialah melakukan entry yang terkontrol, menargetkan bagian laut yang terpencil agar resikonya tidak terlalu tinggi.

Bukan di sebuah tempat yang dekat dengan kehidupan manusia seperti perairan yang dekat dengan Maladewa tersebut. Kini roket milik China akan kembali jatuh pada esok hari Sabtu (30/7), kali ini belum diinformasikan di titik mana pusatnya meski dipastikan tidak akan membahayakan manusia ataupun apapun di bumi.