Jelang Iran Vs Amerika Serikat, Keluarga Timnas Iran Diancam Disiksa dan Dipenjara

Pemerintah Iran mengancam akan memenjarakan keluarga timnas Iran menjelang laga Piala Dunia Iran Vs Amerika Serikat, Simak apa penyebabnya?

Jelang Iran Vs Amerika Serikat, Keluarga Timnas Iran Diancam Disiksa dan Dipenjara
Keluarga timnas Iran diancam disiksa dan dipenjara jelang Iran vs Amerika Serikat. Gambar : REUTERS/Amanda Perobelli

BaperaNews - Iran mengancam akan memenjarakan atau menyiksa keluarga Timnas Iran menjelang laga Piala Dunia 2022 Qatar hari ini. Iran mengancam akan melakukannya jika para pemain dianggap tidak bisa menjaga sikapnya di laga melawan Amerika Serikat pada Selasa (29/11).

Ancaman terlontar ketika para pemain dipanggil secara khusus oleh sayap elite militer Garda Revolusi Iran (IRGC). Mereka dipanggil karena tidak mau menyanyikan lagu nasional Iran ketika laga pembuka pekan lalu.

IRGC mengancam akan memenjarakan atau menyiksa keluarga Timnas Iran jika mereka tidak mau jaga sikap selama berlaga di Piala Dunia 2022. Ancaman juga dilakukan bagi pemain yang berani menentang rezim Teheran dengan cara lain.

Pelatih Timnas Iran, Carloz Querioz sudah bertemu dengan IRGC secara terpisah menyusul adanya ancaman tersebut. Namun, Carloz tidak menyampaikan apa isi pertemuannya, ia hanya menyebut para pemain bisa protes tentang Piala Dunia, namun sebatas peraturan FIFA saja, tidak perlu dihubungkan dengan apa yang terjadi pada negaranya.

Para pemain timnas Iran sebelumnya menggelar aksi diam, tidak bernyanyi lagu kebangsaannya di laga pembuka pekan lalu meski akhirnya mau bernyanyi di laga melawan Wales. Militer Iran terus memantau gerak-gerik para pemain, bahkan ada personel yang menyusup diantara suporter demi bisa mengawasi pemain dari dekat.

“Dalam laga terakhir melawan Wales, rezim Iran telah mengirim ratusan orang untuk mendukung dan memberi bantuan palsu diantara para penggemar. Untuk laga berikutnya melawan AS, rezim berencana menambah jumlah tersebut secara signifikan hingga ribuan” ujar seorang sumber.

Baca Juga : Dukung Palestina, Warga Qatar Tak Mau Diliput Media Israel Di Piala Dunia 2022

Laga Iran kali ini terjadi dengan bayang-bayang politik, hal ini karena Iran diguncang protes terbesar yang dipicu kematian Mahsa Amini, wanita 22 tahun yang meninggal dunia karena disiksa dan dibunuh polisi Iran hanya karena tidak patuh pada aturan berpakaian yakni tidak mengenakan hijab.

Warga menggelar demo besar-besaran di seluruh penjuru Iran yang juga diikuti warga-warga di Negara lain untuk mendukung Amini, demo sering berakhir ricuh, massa bentrok dengan aparat.

Komisari PBB Volker Turk menyebut Iran sedang dalam krisis hak asasi manusia secara penuh sebab  pihak berwenang menekan warga yang anti rezim. Banyak dukungan untuk menentang rezim Iran, termasuk dalam Piala Dunia 2022 Qatar ini.

Diantaranya ialah pada Sabtu (26/11), bendera Iran ditampilkan hanya warna hijau, putih, merah, tanpa lambang Republik Islam. Dan pada Minggu (27/11), sepakbola AS mengubah bendera Iran di media sosial mereka untuk memberi dukungan pada para pengunjuk rasa di Iran.

Warga Iran yang memprotes rezim Iran terus mendapat dukungan dari internasional, namun kini justru Timnas Iran yang diancam, ikuti rezim Iran atau keluarga akan disiksa dan dipenjara. Namun, pihak FIFA belum memberi komentar tentang hal ini.

Baca Juga : Hasil Piala Dunia 2022 Tadi Malam: Jerman Vs Spanyol Imbang, Suporter Belgia Rusuh