Fahd A Rafiq Tanggapi Persoalan Kualitas Udara Jakarta Yang Mengkhawatirkan Bagi Kesehatan Masyarakat

Kualitas udara di Jakarta menjadi sorotan dunia karena masuk dalam 10 besar kota dengan polusi udara terburuk. Fahd A Rafiq meminta pemerintah untuk menanggapi masalah ini demi keamanan dan kesehatan masyarakat

Fahd A Rafiq Tanggapi Persoalan Kualitas Udara Jakarta Yang Mengkhawatirkan Bagi Kesehatan Masyarakat
Fahd A Rafiq. Doc: Istimewa

Bapera News - Menjadi soroton dalam dua pekan terakhir, Kota Jakarta telah beberapa kali menduduki peringkat pertama sebagai kota dengan polusi udara terburuk di dunia berdasarkan data IQAir. Pegiat lingkungan dan masyarakat khawatir dengan kondisi udara di Jakarta akan secara perlahan semakin parah.

Pada Rabu (07/06) pukul 10.00 WIB, Indonesia masuk daftar 10 besar kota dengan polusi udara terburuk, dan menjadi negara di Asia Tenggara dengan tingkat polusi udara paling buruk.

Fahd A Rafiq menyampaikan, terkait kualitas udara Jakarta yang dalam dua pekan terakhir menjadi soroton dunia bahwa kualitas udara di Jakarta adalah yang terburuk di dunia pada 6 Juni 2023 lalu. Hal ini yang menjadikan kualitas udara buruk dari emisi gas buang kendaraan transportasi yang padat dan aktivitas industri menjadi dua penyumbang besar polusi udara selama 2022.

“Hal ini menjadi sorotan dalam negeri maupun dunia, kualitas udara Kota Jakarta meduduki peringkat 10 besar kota dengan polusi udara terburuk, dan menjadi negara di Asia Tenggara dengan tingkat polusi udara paling buruk, dalam dua pekan terakhir, kualitas udara Jakarta sangat mengkhawatirkan untuk masyarakat, karena polusi yang ditimbulkan yang berasal dari emisi gas buang kendaran dari transportasi yang padat dan kawasan industri menjadi penyumbang besar dari polusi udara, dapat menimbulkan berbagai macam penyakit pernapasan.” Ucap Mantan Ketum DPP KNPI Fahd A Rafiq Selasa (13/06).

Fahd A Rafiq berharap pada pemerintah agar menanggapi persoalan tentang kualitas udara di Jakarta, agar masyarakat juga aman dalam menjalani aktivitas sehari-hari, karena dari kualitas udara yang semakin hari semakin buruk, dapat mengkhawatirkan menimbulkan beberapa ragam penyakit seperti asma, Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA), bronkitis, stroke, jantung, Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK), hingga kanker paru-paru.

“Persoalan ini saya harap, pemerintah dapat menanggapi dengan tegas perihal kualitas udara di Jakarta, karena dari data yang ada, dunia melihat kualitas udara kita menduduki peringkat 10 besar, karena dari kualitas udara saat ini, mengkhawatirkan dapat menimbulkan beberapa gangguan penyakit pernapasan.” Tutup Fahd A Rafiq.

Pagi ini, indeks kualitas udara Jakarta sudah mencapai 154 pada pukul 05.00 WIB atau dalam kategori tidak sehat. Konsentrasi partikulat matter (PM) 2,5 di Jakarta juga tercatat 61 mikrogram per meter kubik (µgram/m3). Angka ini 12,2 kali lebih tinggi dari ambang batas aman yang ditetapkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Penulis : FNID