Viral Pengobatan Ida Dayak, Dokter: Apapun Caranya, Pasien Hanya Ingin Sembuh

Viral di media sosial sebuah pengobatan alternatif dengan nama pengobatan Ida Dayak di Depok yang diklaim dapat menyembuhkan patah tulang hingga tumor payudara.

Viral Pengobatan Ida Dayak, Dokter: Apapun Caranya, Pasien Hanya Ingin Sembuh
Pengobatan Ida Dayak. Gambar : polresbogor.com

BaperaNews - Pengobatan alternatif masih populer di kalangan masyarakat, dianggap pilihan bagi seseorang yang takut akan tindakan medis, alasan biaya, atau lainnya. Namun sebenarnya tujuan tetap sama, berharap mendapat kesembuhan atas penyakitnya.

Salah satu pengobatan alternatif yang sedang viral ialah pengobatan Ida Dayak yang dilakukan di GOR Kostrad Cilodong, Depok. Masyarakat dari berbagai kota datang jauh-jauh kesana dengan harapan bisa berobat pada Senin (3/4) lalu.

Adanya penumpukan pengunjung membuat pengobatan terpaksa dibatalkan, masyarakat yang datang pun kecewa.

Pengobatan tersebut populer dengan nama pengobatan alternatif Ida Dayak, diklaim bisa menyembuhkan patah tulang tanpa operasi, hilangkan tumor payudara, hingga sembuhkan stroke.

Belum lagi tidak dikenai biaya apapun alias gratis dalam pengobatannya sampai pasien sembuh, hal ini menjadi pilihan yang sangat menarik terutama bagi masyarakat yang sulit mengakses layanan kesehatan atau bermasalah dengan ekonomi.

Dewan Dokter Ortopedi : Masyarakat Lakukan Segala Cara agar Sembuh dari Sakitnya

Ketua Dewan Pakar Perhimpunan Dokter Spesialis Reumatologi dan Ortopedi Indonesia Prof Dr de Ferdiansyah SpOT (K) memberi pendapat tentang viralnya pengobatan alternatif Ida Dayak gratis, menurutnya, terapi alternatif sering jadi pilihan bagi masyarakat yang memiliki masalah seperti kecacatan dan belum sembuh, sebab itu segala cara dilakukan termasuk dengan terapi alternatif agar bisa sembuh.

“Mereka tak peduli bagaimana pengobatannya termasuk dengan alternatif dengan harapan bisa mendapat kesembuhan” tutur Prof Dr de Ferdiansyah pada Rabu (5/4).

Belum lagi fasilitas kesehatan dengan dokter ortopedi di Indonesia masih sangat minim, hanya ada di kota-kota besar, sebab itu banyak masyarakat akhirnya pergi ke pengobatan alternatif.

Baca Juga : Tega, Seorang Ayah di Bekasi Hamili Anak Tiri dan Bunuh Bayinya

Pengamat Kesehatan : Dokter Spesialis di Indonesia Masih Minim

Hal senada disampaikan oleh Pengamat Kesehatan Dicky Budiman, menurutnya, tingginya minat pada pengobatan Ida Dayak ini bukan hal pertama di Indonesia serta tidak hanya terjadi di Indonesia namun juga di negara berkembang lainnya, salah satu alasannya ialah minimnya fasilitas kesehatan dan kekurangan ekonomi.

“Tenaga medis yang profesional terbatas jumlahnya, beda kan dengan di kota besar yang banyak dokter spesialis, sehingga akhirnya pengobatan tradisional atau alternatif ini jadi satu-satunya pilihan di wilayah itu” sambung Dicky.

Faktor kepercayaan menurut Dicky juga jadi alasannya, yakni banyak orang yang percaya dengan khasiat pengobatan tradisional lebih dari pengobatan medis.

Kemenkes : Pengobatan Alternatif Harus Ada Izin

Kemenkes RI menyarankan bagi para pelaku pemberi pengobatan alternatif untuk mendaftarkan usaha mereka di Hatra (Tenaga Penyehat Tradisional) agar mendapatkan STPT (Surat Terdaftar Penyehat Tradisional) sebagai bentuk izin resmi praktiknya.

Hal ini telah diatur di PP 103/2014 tentang Layanan Kesehatan Tradisional dan Permenkes 15/2018 tentang Penyelenggaraan Pelayanan Tradisional Komplementer.

“Indonesia memang punya warisan budaya pengobatan tradisional, ini masih perlu penelitian. Maka kita lakukan pembinaan agar tidak ada pasien yang dirugikan, misalnya pasien kanker, jangan sampai terlambat ditangani karena dia berobat tradisional. Padahal untuk kanker secara medis sudah ada metode penyembuhan yang bisa hilangkan kanker 100% jika kankernya stadium dini” pungkas dr Siti Nadia dari Kemenkes.

Baca Juga : Hore! Warga Bekasi Kini Bisa Berobat Modal KTP Saja