Golkar Yakin Rencana Prabowo terhadap Presidential Club Bisa Menyatukan Para Presiden

Ketua DPP Golkar, Dave Laksono, mengungkapkan dukungan Prabowo yang berencana membentuk Presidential Club. Baca selengkapnya di sini!

Golkar Yakin Rencana Prabowo terhadap Presidential Club Bisa Menyatukan Para Presiden
Golkar Yakin Rencana Prabowo terhadap Presidential Club Bisa Menyatukan Para Presiden. Gambar: Partai Golkar

BaperaNews - Partai Golkar memberikan dukungan penuh terhadap rencana Presiden terpilih 2024-2029, Prabowo Subianto, dalam membentuk Presidential Club. Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Golkar, Dave Laksono, yakin bahwa langkah tersebut akan dapat menyatukan kembali dan mempererat hubungan antar para presiden terdahulu.

Hal ini diungkapkan Dave dalam sebuah pernyataan, Minggu (5/5), sebagai respons terhadap upaya Prabowo dalam membentuk forum yang bertujuan mempertemukan para mantan kepala negara.

Dave menyatakan keyakinannya bahwa Prabowo mampu mempersatukan tokoh-tokoh bangsa demi pembangunan yang lebih baik.

Partai Golkar sendiri menyambut baik inisiatif Prabowo untuk membentuk Presidential Club, yang diharapkan dapat menghadirkan masukan-masukan berharga dari para mantan presiden bagi pemerintahan masa depan, termasuk Prabowo dan Gibran Rakabuming Raka.

Menurut Dave, adanya masukan dari para pendahulu akan sangat membantu dalam menjalankan roda pemerintahan di masa mendatang. Namun, di tengah dukungan tersebut, pengamat politik dari Universitas Al Azhar, Ujang Komarudin, menyoroti beberapa tantangan yang mungkin dihadapi Prabowo dalam mewujudkan Presidential Club tersebut.

Baca Juga: Prabowo Berencana Bentuk Presidential Club yang Beranggotakan Mantan Presiden RI

Salah satu tantangan yang diungkapkan oleh Ujang adalah ketidakharmonisan hubungan antara beberapa mantan presiden, seperti antara Presiden ke-5 Megawati Soekarnoputri dengan Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Begitu pula dengan hubungan antara Megawati dengan Presiden Joko Widodo yang masih terasa renggang sejak tahapan Pilpres 2024.

Ujang menjelaskan bahwa konflik yang belum terselesaikan antara presiden terdahulu bisa menjadi hambatan dalam menjalankan kegiatan Presidential Club. Ia menyoroti perlu adanya upaya rekonsiliasi terlebih dahulu antara para mantan kepala negara sebelum mereka dipersatukan dalam forum tersebut.

Menurut Ujang, tanpa rekonsiliasi yang memadai, keberadaan Presidential Club berisiko menghadirkan ketegangan dan konflik di antara para mantan presiden. Ketidakharmonisan yang masih terasa dapat mengganggu jalannya forum tersebut sehingga perlu adanya langkah-langkah konkret untuk menyatukan pandangan dan memperkuat hubungan antarpara pendahulu.

Meskipun demikian, Ujang menilai bahwa upaya Prabowo dalam menjembatani hubungan antarpendahulunya melalui Presidential Club adalah langkah yang positif dan diapresiasi. Langkah tersebut menunjukkan keinginan yang kuat untuk mempererat hubungan antarpara pemimpin negara demi kemajuan bangsa.

Baca Juga: Ganjar Pranowo Tegaskan Tak akan Berada di Pemerintahan Prabowo-Gibran