Taman Ragunan Dapat Olah Kotoran Hewan Jadi Pupuk Organik Hingga Tenaga Listrik

Taman Margasatwa Ragunan (TMR) Jakarta mengambil langkah inovatif dalam pengelolaan sampah organik dan kotoran hewan dengan menggunakan mesin ragunan biodigester.

Taman Ragunan Dapat Olah Kotoran Hewan Jadi Pupuk Organik Hingga Tenaga Listrik
Taman Ragunan Dapat Olah Kotoran Hewan Jadi Pupuk Organik Hingga Tenaga Listrik. Gambar : Kompas.com/Dok. Wasti Samaria Simangunsong

BaperaNews - Taman Margasatwa Ragunan (TMR) Jakarta menerapkan sistem pengelolaan sampah organik dan kotoran hewan diubah menjadi gas, pupuk kompos, dan energi listrik memakai mesin ragunan biodigester untuk mengurangi produksi sampah dan menjadikan sampah bernilai lebih tinggi.

Kepala Unit Pengelola TMR Endah Rumiyati menyebut mesin ragunan biodigester ini dalam sehari mampu mengelola 2 ton sampah organik dari kotoran hewan dan lainnya yang merupakan sisa sampah yang belum bisa dikelola sebelumnya.

“Kita per hari bisa hasilkan 9 meter kubik sampah. Kalau sampah organik bisa sampai 7 meter kubik. Sisanya sampah yang tidak bisa kita kelola. Jadi biogas dikonversi menjadi listrik dan kami akan pakai ke Learning Center. Ini belum 100%” kata Endah dalam acara peresmian Program WTE sekaligus Ulang Tahun Ragunan ke-159 di Jakarta Selatan hari Selasa (19/9).

Untuk sampah plastik, TMR sudah memiliki bank sampah sendiri yang bekerjasama dengan Hutan Kota DKI Jakarta dan Dinas Pertamanan.

Sedangkan untuk sampah kotoran hewan diolah dengan sistem WTE (Waste to Energy). 2 ton sampah yang dihasilkan bisa diubah menjadi daya listrik sebesar 234 kWh. 

Baca Juga : Komodo Akan Hadir di Ragunan Sebagai Koleksi Satwa di 2023

Taman Margasatwa Ragunan olah kotoran hewan jadi listrik dengan ragunan biodigester untuk pemakaian listrik di fasilitas learning center yang jadi bagian dari Program WTS. Program BTS ialah kerjasama antara TMR dengan PT Paiton Energy bertajuk CSR Program WTE.

Taman Margasatwa Ragunan olah kotoran hewan jadi listrik membuat mesin pembangkit listrik atau disebut Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) Biogas bisa bergerak untuk kemudian mengalirkan listrik ke area yang ditujukan.

Dengan demikian bisa menghemat energi listrik dari sumber lainnya, mengurangi jumlah sampah, serta menjadikan sampah kotoran di TMR menjadi sesuatu yang lebih tinggi nilainya.

Taman Margasatwa Ragunan olah kotoran hewan jadi listrik selanjutnya menghasilkan ampas berupa pupuk cair dan padat yang dimanfaatkan sebagai pupuk tanaman sehingga semua sampah yang berasal dari TMR pada akhirnya menjadi segala hal yang lebih bernilai.

“Jadi mesin ragunan biodigester ini bisa juga memproduksi pupuk padat dan cair untuk dimanfaatkan pertanian dan Unit Pengelola juga para pengunjung TMR” pungkas Endah.

Semoga cara serupa bisa diterapkan lembaga atau pihak lain agar sampah yang ada bisa lebih termanfaatkan dengan maksimal ya!

Baca Juga : Bocah di Tangerang Selatan Tewas karena Tersetrum Listrik di Konter HP