Bocah di Tangerang Selatan Tewas karena Tersetrum Listrik di Konter HP

Kisah menyedihkan bocah 6 tahun, DLR, yang kehilangan nyawanya setelah tersetrum di konter HP.

Bocah di Tangerang Selatan Tewas karena Tersetrum Listrik di Konter HP
Bocah di Tangerang Selatan Tewas karena Tersetrum Listrik di Konter HP. Gambar : TangerangNews /Dok. Rangga Agung Zuliansyah

BaperaNews - Seorang bocah berusia 6 tahun, berinisial DLR, tewas setelah tersetrum listrik saat pegang kabel yang terkelupas di sebuah konter HP di Pondok Aren, Tangerang Selatan. Kejadian tragis tersebut menjadi sorotan masyarakat setelah video insiden tersebut beredar luas di media sosial.

DLR, yang tengah bermain di area bawah etalase konter HP, diduga kuat pegang kabel yang terkelupas. Kapolsek Pondok Aren, Kompol Bambang Askar Sodiq, mengkonfirmasi insiden tersebut.

"Iya anak itu infonya megang-megang areal bawah etalase yang ada kemungkinan ada kabel terkelupas," ujar Askar.

Setelah kejadian tersebut, DLR langsung dilarikan ke rumah sakit oleh pemilik konter dan orang tuanya. Namun, setelah mendapatkan perawatan selama kurang lebih satu jam, nyawa bocah yang tersetrum listrik tersebut tak bisa diselamatkan.

"Rencana hari ini akan dimakamkan di Perigi Lama," kata Askar.

Baca Juga : Kronologi Satu Keluarga Tewas Tersetrum Di Pulogadung

Menyusul beredarnya video insiden bocah tewas tersebut, banyak pertanyaan muncul dari publik. Bagaimana bisa sebatang kabel terkelupas mengancam nyawa di sebuah konter HP? Mengapa bocah tersebut dibiarkan bermain di area berbahaya tersebut?

Kejadian ini menjadi peringatan keras bagi seluruh masyarakat untuk selalu berhati-hati dengan instalasi listrik, terutama di tempat-tempat umum seperti konter HP.

Kerabat dekat korban dan pemilik konter ternyata memiliki hubungan yang cukup dekat. Bahkan, pemilik konter dianggap sebagai bagian dari keluarga oleh orang tua korban.

"Antara orang tua dan pemilik konter ini sudah seperti keluarga. Pemilik konter bertanggung jawab terhadap semua pengurusan RS dan pemakaman serta ada kesepakatan dari orang tua almarhum untuk tidak menuntut dan ikhlas karena ini adalah musibah," ungkap Askar.

Meskipun ada kesepakatan tersebut, pihak kepolisian tetap melanjutkan pemeriksaan terhadap pemilik konter.

"Kami tanyakan lagi kepada keluarga korban, apakah akan menuntut atau tidak," tambah Askar.

Kematian DLR mengingatkan kita semua tentang pentingnya keselamatan, terutama bagi anak-anak. Semoga kejadian ini bisa menjadi pelajaran bagi semua pihak untuk lebih memperhatikan keselamatan.

Baca Juga : Kronologi Bocah Tewas Tenggelam Di Danau Resapan Bekasi