Sepi Iklan, Media Vice Diambang Kebangkrutan

Vice Media Group dilanda kebangkrutan akibat menurunnya pendapatan iklan, sementara 5 perusahaan membuat tawaran untuk mempertimbangkan penjualan.

Sepi Iklan, Media Vice Diambang Kebangkrutan
Vice Media Diambang Kebangkrutan. Gambar : vicemediagroup.com

BaperaNews - Vice media Group, perusahaan yang membawahi media Amerika Serikat populer seperti Vice and Motherboard berada di ambang kebangkrutan usai makin berkurangnya iklan yang datang.

Vice sebelumnya menutup program Vice News Tonight di tengah banyaknya penutupan media di AS dan PHK massal sejumlah perusahaan AS. BuzzFeed News pun telah ditutup.

Vice mendapat tawaran dari 5 perusahaan untuk mempertimbangkan penjualan agar terhindar dari kebangkrutan. Jika terjadi bangkrut pada beberapa pekan mendatang. pemegang utang Vice Fortress Investment Group bisa mengendalikannya. Namun perusahaan berharap tetap bisa beroperasi meski dilanda bangkrut.

Wakil Juru Bicara tidak memberi tanggapan secara langsung pada pernyataan resmi, namun hanya menyebut perusahaan sudah membuat evaluasi komprehensif alternatif dan membuat perencanaan strategis.

“Dewan dan pemangku kepentingan lain fokus untuk temukan jalan terbaiknya” ucap Wakil Jubir tersebut pada Selasa (2/5).

Potensi kebangkrutan terus terjadi di industri AS, banyak perusahaan media dan teknologi harus berhemat dana untuk bisa bertahan dalam beberapa bulan terakhir, hal ini karena ekonomi yang menantang dan pasar iklan yang terus melemah.

Baca Juga : Diduga Picu Kanker, Johnson & Johnson Ajukan Bangkrut dan Bayar Denda Rp 133 T

BuzzFeed menutup redaksi, padahal sebelumnya BuzzFeed terkenal sebagai media dengan liputan yang kritis dan menyelidik, namun pada akhirnya kalah dari model bisnis yang mengedepankan sistem digital.

Sementara Vice media menyebut Vice News Tonight dimatikan karena upaya restrukturisasi lebih luas, hal ini mengakibatkan PHK besar, membuat keuangan perusahaan makin sulit.

Lebih dari 100 karyawan dikabarkan akan dipecat dengan alasan bagian dari restrukturisasi. Vice sebelumnya menjadi media digital paling naik daun, sempat mendapat penilaian bagus di tahun 2017 oleh audiens milenial hingga mendapat untung US$ 5,7 Miliar.

Kini keberadaan media tersebut menurun popularitasnya, kalah dengan media sosial. Konsumen rata-rata mengakses media sosial lebih banyak dibanding TV konvensional.

Urutan berikutnya yang paling banyak dikonsumsi ialah streaming musik, streaming video, media online, game console, radio, podcast, dan terakhir media cetak.

Vice media sempat terkenal, pendirinya ialah Shane Smith. Pendiri lainnya ialah Gavin Mc Innes yang kini tersangkut kasus tuduhan konspirasi atas tindakan pemberontakan di Washington pada 6 Januari lalu. Media digital mengambil peran terbesar dalam konsumsi masyarakat.

Baca Juga : Sejarah Berdirinya Tupperware yang Kini Terancam Bangkrut