Krisis Energi Makin Parah, Musim Dingin Jadi Momok Menakutkan Bagi Eropa

Negara Eropa kini dalam situasi was-was hadapi krisis energi menjelang musim dingin, lantaran pasokan gas yang masuk ke negara tersebut semakin langka imbas invasi Rusia ke Ukraina.

Krisis Energi Makin Parah, Musim Dingin Jadi Momok Menakutkan Bagi Eropa
Negara Eropa jelang musim dingin mulai was-was hadapi krisis energi. Gambar : REUTERS/Gleb Garanich

BaperaNews - Eropa dalam situasi was - was jelang musim dingin tahun ini, hal ini lantaran semakin langkanya energi Negara-negara tersebut. Harga energi terus melonjak, membuat persediaan semakin terbatas, saat ini jadi masalah utama Negara-negara Eropa.

Sebabnya tidak lain ialah karena perang Rusia Ukraina, Rusia menghentikan pasokan gas dan energinya ke sejumlah Negara Eropa yang dianggap tidak bersahabat dengannya karena memberinya sanksi. Rusia pun mewajibkan pembelian energi dengan mata uang negaranya (Rubel) yang ditolak oleh sejumlah Negara Eropa.

Akibatnya, sejumlah Negara Eropa krisis energi. Harga gas dan minyak bumi naik tajam, masyarakat dan pemerintah harus putar otak menjelang musim dingin. Pasalnya, mereka terbiasa bergantung pada gas untuk berbagai kegiatan seperti memasak, listrik, dan penghangat ruangan.

Suhu musim dingin di Eropa bisa mencapai minus, jika tidak memakai penghangat ruangan, tentu beresiko hipotermia dan kedinginan. Berbagai cara pun dicanangkan untuk mengatasinya.

Inggris, merencanakan untuk pemadaman listrik bergilir di musim dingin mendatang, namun ini dianggap sebagai pilihan terburuk.

“Kami tidak mengirimkan itu sebagai pesan, di Negara lain, mengurangi penggunaan energi secara keseluruhan, bagi kami bukan soal itu, tentang mengurangi permintaan pada masa puncak” ujar Menteri Iklim Inggris, Graham Stuart.

Baca Juga : Ledakan Jembatan Crimea Di Rusia Tewaskan 3 Orang

Prancis, membuat rencana mengurangi konsumsi energi sebesar 10%, rencananya, ada 30 langkah yang akan diterapkan untuk publik. Diantaranya menggunakan pemanas ruangan di gedung dengan suhu maksimal 19 derajat celcius, menghilangkan air panas di toilet, membatasi kecepatan kendaraan umum, mendorong pejabat kerja dari rumah, dan menurunkan suhu di pusat kebugaran. Langkah ini dimulai prancis pada (10/10) hari ini waktu setempat.

Polandia, mengizinkan warganya membakar sampah untuk menghangatkan tubuh di musim dingin ini. Keputusan dibuat pada Kamis (6/10).

“Musim ini sangat buruk, Anda bisa mencium bau sampah yang terbakar. Jarang, menakutkan untuk memikirkan apa yang terjadi ketika cuaca benar-benar dingin” ujar seorang warga Polandia bernama Mroczkowska (35).

“Seseorang perlu membakar hampir semuanya (sampah) agar tetap hangat” sambung Pemimpin Partai Hukum dan Keadilan Polandia, Jaroslaw Kaczynski.

“Musim dingin ini sulit, namun musim dingin berikutnya mungkin juga lebih sulit” tutur Fatih Birol, Direktur Eksekutif IEA (Badan Energi Internasional Eropa).

Baca Juga : Stalking Resmi Ditetapkan Sebagai Bentuk Kejahatan di Malaysia