Pemprov NTT Buat Aturan Baru: Siswa SMA/SMK Wajib Masuk Sekolah Jam 5 Pagi
Pemprov Nusa Tenggara Timur (NTT) membuat kebijakan baru tentang jam masuk siswa SMA/SMK sederajat di Kota Kupang yakni sekolah wajib dimulai pukul 05.00 pagi.
BaperaNews - Gubernur Nusa Tenggara Timur Viktor Bungtilu membuat aturan baru tentang jam masuk siswa SMA dan SMK sederajat di Kota Kupang. Sekolah wajib dimulai pukul 05.00 pagi atau setelah subuh. Hal ini ditegaskan oleh Viktor Bungtilu ketika berkunjung ke Dinas Pendidikan dan Kebudayaan NTT pada Rabu (22/2) pekan lalu.
Kebijakan sekolah jam 5 pagi di NTT ini dijadwalkan mulai berlaku untuk tahun ajaran baru 2023/2024 mendatang, namun untuk tahap awal, telah dilakukan penerapan uji coba di 10 sekolah di Kupang yaitu di SMA 1, SMA 2, SMA 3, SMA 4, SMA 5, SMA 6, SMK 1, SMK 2, SMK 3, dan SMK 4.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan NTT Linus Lusi menyebut pihaknya langsung melakukan tindak lanjut pada arahan yang diberi Viktor Bungtilu dan program jam masuk sekolah lebih pagi telah diterapkan. “Program ini sudah berjalan hari Senin (27/2). Diawali oleh SMAN 6 Kupang” tutur Linus Lusi hari Senin.
Menurut Linus Lusi, kebijakan sekolah jam 5 pagi di NTT ini ialah langkah baru yang tepat untuk penataan pendidikan di Kupang, sekaligus menjalankan restorasi pendidikan di NTT.
“Kami ingin menata wajah baru pendidikan di NTT dengan program ini. Yakni dengan kebiasaan disiplin, program baru, dan habitat baru” imbuhnya.
Linus Lusi memberi apresiasi tinggi kepada individu, bukan masyarakat yang anaknya telah sekolah di SMA sederajat. “Ini sebagai pembanding, SMAN 6 Kupang yang berada di pinggiran kota telah menerapkan hal ini” pungkas Linus.
Baca Juga : 20 Bahasa Daerah Direvitalisasi pada 2023 oleh Kemendikbudristek
Kebijakan sekolah jam 5 pagi di NTT ini diharapkan bisa jadi inovasi dalam percepatan pembaruan pendidikan, pembinaan watak, karakter, dan menanamkan nilai akademik sosial, serta tumbuh berkembang di ekosistem sekolah sejak pagi hari.
Linus Lusi menyebut sebelum diterapkan, peserta didik maupun orang tua sudah mendapat sosialisasi, siswa dilatih untuk bangun pagi dan belajar di pagi hari.
Sedangkan untuk masalah kendaraan akan dikoordinasikan dengan pejabat Walikota Kupang. Kebijakan sekolah jam 5 pagi di NTT tersebut saat ini hanya diterapkan di Kelas XII SMA sederajat, namun nantinya akan diberlakukan untuk semua siswa SMA sederajat.
“Ini keputusan yang diambil sudah dilakukan dengan berbagai pertimbangan. Yakni tentang kedisiplinan, mutu pendidikan, aspek astronomi. Maka kami putuskan bersama kepala sekolah se-Kupang untuk menerapkan aturan ini, sekolah jam 5 pagi” tutup Linus Lusi.
Kebijakan sekolah jam 5 pagi di NTT ini ialah yang pertama kali di Indonesia. Kebijakan sekolah jam 5 pagi di NTT ini sempat diprotes oleh Ombudsman NTT.
“Apa urgensinya masuk sekolah jam 5 pagi? harusnya diskusi dulu sebelum dijadikan wacana. Perlu dipikir di jam itu angkutan kota apa sudah beroperasi, dipikir juga keamanan anak-anak sekolah itu” respon ketua Ombudsman NTT Darius Beda.
Kebijakan sekolah jam 5 pagi di NTT tersebut juga mendapat protes dari Forum Pemuda NTT yang menilai sekolah jam 5 pagi tidak ada korelasinya dengan mutu pendidikan.
“Kita tanya apa korelasinya sampai siswa harus masuk sekolah jam 5 pagi? ini tidak sebanding dengan kondisi masyarakat NTT. Logikanya mereka harus bangun jam 4 bahkan jam 3 pagi dan tubuh mereka belum siap menerima pelajaran. Tak bisa kita samakan pendidikan dengan orang yang mulai jualan di pasar. Itu keliru,” tanggapan Ketua forum Pemuda NTT Agustinus Budi.
Baca Juga : Sampai 31 Maret, Ini Cara Daftar Kurikulum Merdeka 2023 untuk Sekolah