Jadi Identik Saat Lebaran, Ini Asal Usul Ketupat!

Mengungkap asal-usul dan makna ketupat dalam Idulfitri, tradisi yang merayakan nilai-nilai maaf dan kebersamaan di Indonesia. Baca selengkapnya di sini!

Jadi Identik Saat Lebaran, Ini Asal Usul Ketupat!
Jadi Identik Saat Lebaran, Ini Asal Usul Ketupat!. Gambar : Ilustrasi Kreator BaperaNews Via Canva

BaperaNews - Ketupat, makanan khas yang sering kali diidentikkan dengan perayaan Idulfitri di Indonesia memiliki sejarah panjang dan makna mendalam yang terkait erat dengan tradisi dan budaya. Menjadi simbol pengakuan kesalahan dan saling memaafkan, asal usul ketupat Lebaran terangkum dalam perayaan yang meriah setiap tahunnya.

Berikut adalah ulasan mendalam tentang ketupat, mulai dari definisi hingga sejarahnya di Indonesia, yang membawa kita pada pemahaman lebih tentang tradisi yang telah turun temurun ini.

Apa Itu Ketupat?

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), ketupat adalah makanan yang dibuat dari beras yang dimasukkan ke dalam anyaman daun kelapa, berbentuk kantong segi empat, yang kemudian direbus. Ketupat menjadi sajian yang tak terpisahkan dari Lebaran, sering kali disajikan bersama opor ayam, rendang, dan berbagai lauk lainnya.

Makna Ketupat Lebaran

Makna dari ketupat Lebaran sangatlah kaya. Kata 'ketupat' atau 'kupat' memiliki akar dari bahasa Jawa 'ngaku lepat' yang berarti 'mengakui kesalahan'. Dengan demikian, ketupat di hari Lebaran menjadi simbol dari umat Muslim yang mengakui kesalahan, saling memaafkan, dan melupakan kesalahan saat Idulfitri.

Selain itu, 'kupat' juga mengandung arti 'laku papat' yang merujuk pada empat prinsip, yaitu pintu ampun yang terbuka (Lebaran), kemurahan hati (Luberan), peleburan dosa (Leburan), dan penyucian diri (Laburan), semua tercermin dari empat sisi ketupat.

Baca Juga: Sejarah Kue Nastar, Kue Kering Andalan Saat Idul Fitri

Sejarah Ketupat di Indonesia

Asal usul ketupat Lebaran di Indonesia sangat unik dan merupakan tradisi asli negara ini. Menurut sejarawan Agus Sunyoto (2016), tradisi Lebaran ketupat diambil dari hadits yang menyatakan bahwa berpuasa Ramadan diikuti dengan puasa enam hari di bulan Syawal dianggap seperti berpuasa selama setahun penuh.

Tradisi ini kemudian berkembang dengan penyebutan 'kupat' atau ketupat yang berarti hari raya sempurna.

Pada masa pemerintahan Kerajaan Demak di bawah Raden Patah pada abad ke-15, ketupat telah menjadi simbol perayaan hari raya Islam. Identitas masyarakat pesisir dengan pohon kelapanya ditandai dengan penggunaan janur untuk pembuatan ketupat, sebuah simbol yang kemudian digunakan oleh Sunan Kalijaga dalam menyebarkan Islam.

Tradisi ini terus berlanjut hingga era Kerajaan Demak dan Mataram Islam, dimana ketupat menjadi sajian penting dalam berbagai upacara kerajaan.

Tradisi ketupat di Lebaran tidak hanya mengandung makna spiritual dan budaya yang kaya, namun juga menjadi momen yang menggabungkan nilai-nilai keagamaan dengan tradisi lokal, memperlihatkan bagaimana sebuah praktik keagamaan dapat melebur sempurna dengan budaya lokal.

Dengan demikian, ketupat tidak hanya menjadi simbol dari makanan Lebaran, namun juga menjadi lambang dari kearifan lokal Indonesia dalam merayakan hari kemenangan, Idulfitri.

Baca Juga: 10 Tradisi Idul Adha di Indonesia yang Unik!