Heboh! Tiktok Diduga Bisa Curi Data Pribadi Pengguna Lewat Keyboard

Viral dimedia sosial bahwa ternyata Tiktok bisa mencuri data pribadi pengguna melalui keyboard dalam aplikasi tesebut (in-app). Hal ini jadi perbincangan warganet!

Heboh! Tiktok Diduga Bisa Curi Data Pribadi Pengguna Lewat Keyboard
Ilustrasi Tiktok yang dikabarkan bisa curi data pengguna lewat keyboard. Gambar : Unsplash.com/Dok. Solen Feyissa

BaperaNews - Aplikasi milik ByteDance yakni Tiktok diduga bisa mencuri data pribadi pengguna lewat ketikan di keyboard aplikasi (in-app). Rumor tersebut ramai dibicarakan oleh pengguna dalam waktu yang cukup lama. 

Kabar tersebut didapat dari InAppBrowser.com yang menyebut bahwa keyboard in-app di dalam Tiktok bisa mencuri data pribadi pengguna berdasarkan apa yang sedang diketik oleh pengguna. 

Tak hanya itu, beberapa aplikasi media sosial utama seperti Tiktok, Facebook, dan Instagram berpotensi gunakan JavaScript untuk bisa mencuri data kartu kredit, alamat, kata sandi, dan lainnya tanpa izin dari pengguna platform tersebut.

Seperti dilansir dari Gizmochina, menyebut bahwa aplikasi media sosial tersebut (termasuk Facebook Messenger) bisa melacak penekanan tombol keyboard jika pengguna sedang menggunakan keyboard dari aplikasi mereka. 

Terutama, dari semua aplikasi media sosial tersebut, satu-satu nya perusahaan yang tidak menawarkan opsi untuk pengguna menggunakan keyboard QWERTY default ialah Tiktok. Bisa dikatakan bahwa pengguna terjebak oleh Tiktok untuk bisa mencuri data pribadi lewat keyboard nya. 

Baca Juga : Viral TikTok, Apa Itu Jasa SS iPhone? Sampai Panen Cuan!

Hal ini juga bisa menjadi alasan mengapa Tiktok sangat diperhatikan oleh administrasi Kepresidenan AS lainnya yang peduli dengan keamanan nasional. 

Sebab ramai dibicarakan oleh para pengguna, Tiktok akhirnya memberikan informasi di Twitter tentang rumor tersebut bahwa itu sama sekali tidak benar (Tiktok bisa mencuri data pribadi pengguna). 

“Kesimpulan dari laporan terkait Tiktok, itu tidak benar dan menyesatkan. Bertentangan dengan klaimnya, kami tidak pernah mengumpulkan input teks melalui kode ini, yang hanya digunakan untuk debugging, pemecahan masalah, dan pemantauan performa,” ujar perwakilan Tiktok. 

Sebagai informasi, beberapa laporan terpisah juga menyebut bahwa browser in-app Tiktok cukup berbahaya, sebab perusahaan pada dasarnya bisa melacak data pribadi ketika pengguna menekan tombol keyboard di platform tersebut. 

Komisaris FCC Brendan Carr menyatakan aplikasi Tiktok merupakan sebuah alat pengawasan yang begitu canggih untuk bisa mengumpulkan sejumlah data pribadi pengguna dan sangat sensitif. 

Baca Juga : Fitur Privasi Terbaru WhatsApp, Diam - Diam Bisa Keluar Grup