Fahd A Rafiq Mendukung Peran Strategis Standardisasi Produk Dalam Menopang Daya Saing Industri Nasional

Standarisasi produk melalui SNI di Indonesia mengalami lonjakan signifikan dengan lebih dari 14.000 standar ditetapkan.

Fahd A Rafiq Mendukung Peran Strategis Standardisasi Produk Dalam Menopang Daya Saing Industri Nasional
Fahd A Rafiq Mendukung Peran Strategis Standardisasi Produk Dalam Menopang Daya Saing Industri Nasional. Fahd A Rafiq. Doc: Istimewa

Bapera News - Seiring meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap kualitas produk, standarisasi kini memiliki peran penting dalam meningkatkan daya saing industri dalam negeri. Standarisasi merupakan bagian dari ekosistem Infrastruktur Mutu Nasional bersama Metrologi dan Akreditasi.

Hingga kini, tercatat 2.998 Lembaga Penilaian Kesesuaian telah aktif melaksanakan kegiatan standardisasi produk melalui pengujian, inspeksi, dan sertifikasi. Jumlah Standar Nasional Indonesia (SNI) yang telah ditetapkan juga mencapai 14.817 standar.

Ketua Umum DPP Bapera Fahd El Fouz A Rafiq menyatakan bahwa adanya standarisasi ini akan dipengaruhi faktor-faktor perkembangan ekonomi dan juga teknologi.

“Strandarisasi ini pastinya akan dipengaruhi oleh sejumlah faktor yaitu perkembangan ekonomi dan juga teknologi, maka dari itu diperlukan antisipasi dari pada stakeholder,” ujar Fahd A Rafiq, pada Minggu (19/11).

Pemerintah sendiri terus berupaya mewujudkan visi Indonesia Emas 2045 dengan membangun infrastruktur berkualitas dan mengembangkan industri hilirisasi, termasuk kendaraan listrik. Pemerintah juga memudahkan UMKM mendapatkan sertifikat standardisasi.

Sebagai apresiasi bagi pelaku usaha yang konsisten menerapkan SNI dan memiliki kinerja unggul, pemerintah menganugerahkan SNI Award.

“Diharapkan para penerima penghargaan ini bisa menjadi role model penerapan SNI yang lebih luas," ucap Menko Airlangga.

Dengan semakin banyaknya produk dalam negeri yang meraih sertifikasi SNI, kualitas dan citra produk Indonesia di mata global diharapkan terus meningkat. Produsen juga akan semakin sadar mutu dan berupaya menghasilkan produk yang sesuai standar keamanan dan kebutuhan konsumen.

“Pada akhirnya juga penerapan ini jika konsisten akan meningkatkan daya saing produk dan industri dalam negeri. Sehingga produk 'Made in Indonesia' bisa bersanding dan bahkan unggul dari produk internasional di pasar global,” ujar Fahd A Rafiq, Minggu (19/11).

Capaian ini tentunya membutuhkan kerja keras dan sinergi dari berbagai pihak, mulai pemerintah, pelaku industri, hingga masyarakat. Dengan upaya bersama dan konsisten, optimisme Indonesia mampu menjadi kekuatan industri dan perdagangan dunia bukanlah sekedar impian.

Penulis : Ahmad G