Fahd A Rafiq Mendukung Bappenas dalam Mendorong Penguatan Pasar Modal Untuk Capai Indonesia Emas 2045

Fahd A Rafiq, Ketua Umum DPP Bapera, menyambut baik upaya penguatan pasar modal sebagai bagian integral dari pembangunan ekonomi nasional. Baca selengkapnya di sini!

Fahd A Rafiq Mendukung Bappenas  dalam Mendorong Penguatan Pasar Modal Untuk Capai Indonesia Emas 2045
Fahd A Rafiq Mendukung Bappenas dalam Mendorong Penguatan Pasar Modal Untuk Capai Indonesia Emas 2045. Gambar: Dok. Istimewa

BaperaNews - Pentingnya peran pasar modal dalam menggerakkan sektor keuangan telah menjadi fokus utama dalam upaya transformasi ekonomi Indonesia menuju visi Indonesia Emas 2045.

Dalam strategi ini, pasar modal memiliki peran krusial dalam meningkatkan pembiayaan di sektor industri manufaktur. Di tengah ancaman terhadap kontribusi sektor industri manufaktur terhadap Produk Domestik Bruto (PDB), yang telah turun di bawah 25 persen, kehadiran industri-industri di bursa saham menjadi suatu keharusan.

Selain itu, sektor usaha kecil dan menengah (UKM), yang menjadi tulang punggung perekonomian dengan menyerap hingga 97 persen tenaga kerja di Indonesia, masih tergolong sedikit yang tercatat di bursa saham. Meskipun usaha UKM memiliki potensi besar untuk berkembang, namun tantangan dalam mengakses pasar modal masih menjadi hambatan utama.

Meskipun demikian, pasar modal Indonesia menunjukkan pertumbuhan yang positif sepanjang tahun 2023 hingga awal 2024. Hal ini tercermin dari pertumbuhan indeks harga saham gabungan (IHSG) lebih dari satu persen, serta posisi BEI yang berada di peringkat kesembilan di dunia dengan jumlah investor mencapai 12,5 juta.

Ketua Umum DPP Bapera Fahd El Fouz A Rafiq mendukung upaya Bappenas dalam penguatan pasar modal kaerena berpotensi untuk memperkuat industri dan mendukung pertumbuhan ekonomi

"Saya menyambut baik upaya penguatan pasar modal sebagai bagian integral dari pembangunan ekonomi nasional. Pasar modal memiliki potensi besar untuk memperkuat sektor industri manufaktur dan mendukung pertumbuhan ekonomi yang inklusif. Saya akan terus mendukung kebijakan dan langkah-langkah yang dapat mendorong perkembangan pasar modal yang sehat dan berkelanjutan," ujar Fahd A Rafiq, Kamis (14/03)

Dalam rancangan final Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas menetapkan target ambisius untuk rasio kapitalisasi pasar modal terhadap PDB mencapai 120 persen pada tahun 2045.

Sementara itu, pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam jangka pendek ditargetkan mencapai 5,3 hingga 5,6 persen pada tahun 2025, dengan kebutuhan investasi yang besar, mencapai Rp7.643,4 hingga Rp7.711,5 triliun pada tahun yang sama.

“Harapan saya adalah agar pasar modal dapat menjadi tulang punggung dalam mendukung pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. Dengan akses yang lebih mudah bagi pelaku usaha, terutama dari sektor industri manufaktur dan UKM, saya berharap pasar modal dapat menjadi pendorong utama dalam menciptakan lapangan kerja yang luas dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat," ujar Fahd A Rafiq, Kamis (14/03)

Dengan penguatan pasar modal yang diharapkan dapat memberikan kontribusi lebih besar, diharapkan dapat membantu meningkatkan ketangguhan ekonomi domestik. Hal ini menjadi kunci dalam mencapai sasaran pertumbuhan ekonomi yang telah ditetapkan.