AS Izinkan Vaksin Covid-19 Untuk Anak-Anak 5-11 Tahun

Terbukti aman, vaksinasi untuk anak 5-11 tahun diizinkan di Amerika Serikat. Vaksinasi untuk anak akan segera disiapkan

AS Izinkan Vaksin Covid-19 Untuk Anak-Anak 5-11 Tahun
Marisol Gerardo, 9 tahun, digendong oleh ibunya saat dia mendapatkan dosis kedua vaksin Covid-19 Pfizer selama uji klinis untuk anak-anak di Duke Health di Durham, North Carolina, AS, 12 April 2021. [Shawn Rocco / Duke Health / Handout melalui REUTERS]

BaperaNews - Pada hari Jumat (29/10/2021) kemarin, Amerika Serikat melalui Food and Drug Administration atau FDA terbitkan izin vaksin Covid-19 Pfizer untuk anak-anak yang memiliki rentang usia 5-11 tahun.

Hal itu tentu akan menjadi vaksinasi Covid-19 perdana bagi anak-anak dalam rentang usia tersebut di Amerika Serikat.

Namun, vaksinasi tidak dapat langsung dilakukan. Pusat Pengendalian Penyakit atau CDC AS masih harus mengatur bagaimana vaksin tersebut harus diberikan, yang setelah itu baru akan diputuskan pada Selasa pekan depan.

Pada hari Sabtu (30/10/2021) ini, Pfizer akan mulai mendistribusikan vaksin pediatrik ke apotek,dokter anak, serta tempat-tempat lainnya.

Dengan adanya keputusan FDA ini diharapkan dapat menjadi pelindung untuk 28 juta anak-anak di AS, sehingga mereka dapat kembali beraktivitas seperti bermain dan juga pergi ke sekolah.

Sebelum Amerika Serikat, sejauh ini negara-negara seperti Kuba, China serta Uni Emirat Arab sudah lebih dahulu mengizinkan penggunaan vaksin Covid-19 untuk anak-anak dengan kelompok usia yang sama.

FDA sendiri telah mengizinkan penggunaan 10 mg dosis vaksin Pfizer untuk anak, dosis tersebut lebih rendah apabila dibandingkan dosis untuk kelompok usia di atasnya.

Penasihat FDA menyampaikan bahwa dosis yang lebih rendah diklaim dapat membantu mengurangi beberapa efek samping yang jarang terjadi usai memperhatikan tingkat peradangan jantung, atau miokarditis.

Regulator menyampaikan bahwa manfaat serta potensi perlindungan dari vaksin Pfizer pada individu dengan rentang usia 5 sampai 11 tahun lebih besar daripada risikonya.

Sementara itu, di Amerika Serikat sendiri baru 58 persen populasinya telah divaksinasi secara lengkap, tertinggal dari berbagai negara lainnya termasuk Perancis dan juga Inggris.