Unik Dan Spesial! 11 Tradisi Saat Perayaan 17 Agustus Dari Berbagai Daerah Indonesia

Seluruh rakyat di berbagai penjuru Indonesia pasti sangat semangat dan berantusias mengikuti perayaan HUT RI, berikut 11 tradisi unik dan spesial saat perayaan 17 Agustus.

Unik Dan Spesial! 11 Tradisi Saat Perayaan 17 Agustus Dari Berbagai Daerah Indonesia
11 Tradisi saat perayaan 17 Agustus di berbagai daerah Indonesia. Gambar : Wikipedia

BaperaNews - Siapa yang tidak semangat dengan perayaan tiap tahun kemerdekaan Indonesia. Seluruh rakyat di berbagai penjuru Indonesia pasti sangat semangat dan berantusias mengikuti lomba - lomba, menghias, hingga mendekorasi tempat tinggal.

Di Indonesia sangat kental dengan budaya dan tradisi yang unik.

Kemerdekaan Indonesia yang diselenggarakan pada 17 Agustus selalu disambut meriah bahkan tidak tanggung - tanggung ada masyarakat di kampung atau tempat tinggalnya penuh dengan pernak - pernik berwarna merah dan putih, seperti bendera Indonesia.

Sejumlah daerah Indonesia memiliki tradisi unik untuk perayaan 17 Agustus. Tradisi ini sifatnya turun menurun dan tetap harus dilestarikan hingga saat ini.

Berikut 11 Tradisi Unik Saat Perayaan 17 Agustus :

1. Lomba Pacu Kude, Aceh

Lomba Pacu Kude Aceh. Gambar : kemuliaan-travel.com

Tradisi unik yang berasal dari Aceh bernama Pacu Kude. Permainan rakyat ini sudah ada sejak kolonial Belanda yang biasa dimainkan setelah panen.

Bertepatan pada tahun 1956 setelah Indonesia merdeka permainan Pacu Kude secara resmi diambil alih oleh pemerintah setempat. Sejak saat itu, pemerintah dan masyarakat Aceh menganggap bahwa Pacu Kude merupakan simbol dari perjuangan rakyat untuk mendapatkan kemerdekaan Indonesia.

Sehingga tradisi Pacu Kude terus digelar dalam rangka perayaan HUT RI setiap tahunnya. Uniknya dalam Pacu Kude ini, kuda yang digunakan untuk balapan tersebut menggunakan kuda hasil dari persilangan antara kuda Australia dan kuda Gayo.

Baca Juga : Peristiwa Penting Sebelum Proklamasi Kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945

2. Lomba Dayung, Banjarmasin

Lomba Dayung Banjarmasin. Gambar : kutaikartanegara.com/Agri

Merayakan HUT RI saat 17 Agustus juga digelar di Pulau Kalimantan, tepatnya di Banjarmasin. Tradisi lomba satu ini selalu menarik perhatian bukan hanya dijadikan hiburan, namun dijadikan olahraga untuk mencari bibit-bibit pendayung yang andal.

Lomba dayung sudah lama dilakukan sejak tahun 1924. Lomba ini menggunakan perahu dengan ikon kepala naga di ujungnya, sehingga dikenal sebagai lomba dayung perahu naga yang diadakan di Sungai Martapura.

Pada awal perlombaan dayung tersebut hanya diikuti oleh warga setempat, namun karena semakin terkenal, pesertanya pun yang ikut semakin beragam termasuk dari Provinsi tetangga.

3. Obor Estafet, Semarang

Obor Estafet Semarang. Gambar : Dokumen Pemerintah Kota Semarang

Kali ini tradisi yang diselenggarakan oleh warga Semarang, tepatnya di Kelurahan Papandayan, Kecamatan Gajahmungkur, Semarang, Jawah Tengah saat merayakan HUT RI tidak kalah uniknya.

Obor estafet yang diikuti masyarakat yakni dengan lomba dari dengan membawa obor. Tradisi ini sudah menjadi turun menurun selama kurang lebih dari 30 tahun.

Fakta menarik dari peserta obor estafet merupakan para atlet terbaik di Semarang.

Baca Juga : Simak 5 Manfaat Ketika Kamu Jadi Anggota Paskibraka!

Simbol dari obor ini melambangkan semangat dari para pahlawan saat memperjuangkan kemerdekaan Republik Indonesia.

Melalui lomba obor estafet, masyarakat diharapkan agar dapat mencontoh semangat para pahlawan dan melanjutkan perjuangan mereka dalam mengisi kemerdekaan Indonesia.

4. Lomba Sampan Layar, Batam

Lomba Sampan Layar Batam. Gambar : Batam Pos/Cecep Mulyana

Lomba yang diadakan setelah upacara peringatan HUT RI yang sudah berlangsung secara turun menurun sejak 1965 berasal dari Batam. Tradisi dengan lomba yang unik ini bernama sampan layar. 

Keunikan sampan layar yang diikuti masyarakat Batam cukup populer, karena tidak hanya warga yang mengikuti lomba tersebut namun ada wisatawan domestik hingga ke mancanegara.

Sampan layar dalam perlombaannya menggunakan perahu kayu dengan berwarna-warni, seperti hijau, biru, kuning, oranye, dan lain-lain.

5. Telok Abang, Palembang

Telok Abang Palembang. Gambar : GenPI.co/Jati Purwanti

Bagian dari tradisi perayaan HUT RI tidak hanya datang dari perlombaan saja, namun datang dari mainan yang terbuat dari gabus. Mainan tersebut bernama Telok Abang.

Mainan yang berasal dari Palembang, Sumatera Selatan berbentuk menyerupai kapal laut, pesawat terbang, atau kereta api. Kehadiran telok abang sangat lekat pada perayaan 17 Agustus.

Selain gabus di mainan telok abang banyak berbagai kertas yang menempel sebagai hiasan, tak tanggung-tanggung telok abang juga dilengkapi telur rebus yang dicat dengan warna merah, kemudian ditancapkan di bagian tengah kapal.

6. Barikan, Malang

Barikan Malang. Gambar : Twitter.com/@PuspitaFM

Warga Malang, Jawa Timur menggelar tradisi unik sebelum HUT RI. Tradisi ini disebut sebagai Barikan yang biasanya digelar dengan syukuran pada 16 Agustus malam di setiap kampung.

Tradisi tersebut  biasanya diikuti dengan doa bersama, renungan kemerdekaan, menyanyikan lagu kebangsaan, dan makan bersama. 

Barikan dilakukan sebagai wujud syukur, serta ajang silahturahmi untuk mempererat persaudaraan antar warga.

7. Tirakatan, Jawa

Tirakatan Jawa. Gambar : jatimnews.harian7.com

Tradisi yang sangat erat dengan masyarakat Jawa ini merupakan tradisi yang menyerupai Barikan di Malang. Tradisi tersebut bernama Tirakatan.

Masyarakat berkumpul saat Tirakatan untuk mengenang jasa pahlawan, mengheningkan cipta, doa bersama, lalu dilanjutkan dengan makan bersama.  

Baca Juga : Tak Hanya Seru, Ada Sejarah Dan Makna Di Balik Lomba 17 Agustus

Tradisi wajib dari Jawa tersebut dalam berlangsungnya Tirakatan ada penyerahan penyerahan hadiah untuk berbagai macam lomba yang sudah diadakan sebelumnya. Acara ini biasanya dihadiri oleh para sesepuh dan pejabat desa, serta warga setempat. 

8. Lomba Sepakbola Durian, Kebumen

Lomba Sepakbola Durian Kebumen. Gambar : jawapos.com

Keunikan tradisi masyarakat Kebumen, Jawa Tengah. Tidak tanggung-tanggung tradisi ekstrem kini menggunakan buah durian sebagai bola.

Sepakbola durian dikatakan cukup esktrem karena hanya bisa diikuti oleh orang-orang tertentu, misalnya anggota laskar Densus 99 dan anggota forum spiritual.

Sebelum perlombaan sepakbola durian dimulai akan diadakan doa bersama untuk keselamatan para peserta.

9. Pawai Jampana, Bandung

Pawai Jampana Bandung. Gambar : m.fimela.co

Dalam menyambut HUT RI 17 Agustus masyarakat kota kembang dari Bandung, Jawa Barat mempunyai tradisi untuk, yaitu Pawai Jampana.

Pawai jampana adalah tandu besar yang berisi aneka hasil bumi, kerajinan masyarakat setempat, serta berbagai macam makanan. Tandu tersebut akan dibawa oleh empat orang.

Pawai unik ini tidak hanya satu, ada puluhan tandu yang diarak dalam pawai jampana.

Hasil bumi yang ada pada dalam tandu tersebut, kemudian diperebutkan oleh peserta pawai dan masyarakat. Lalu, makanannya akan disantap bersama-sama.

10. Lomba Peresean, Lombok

Lomba Peresean. Gambar : kampung-media.com

Setiap tahunnya masyarakat Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) rutin menyambut HUT RI dengan menggelar lomba Peresean.

Peresean merupakan kesenian tradisional masyarakat Suku Sasak Lombok. Tradisi Peresean mempertemukan pepadu atau jagoan dari berbagai pelosok Lombok untuk beradu ketangkasan. Para jagoan yang mengikuti lomba Peresean saling serang dengan bersenjatakan rotan dan perisai yang terbuat dari kulit sapi atau kerbau.

Walaupun tradisi dari kesenian yang terbilang ekstrim, Peresean memiliki pesan moral yakni makna persaudaraan dan sikap ksatria seorang laki-laki.  

Peresean menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan, baik domestik maupun mancanegara yang datang ke Lombok. 

11. Lomba Karapan Kambing, Jawa Timur

Lomba Karapan Kambing Jawa Timur. Gambar : antarafoto

Biasanya kita semua mendengar karapan sapi sebagai perlombaan pacuan sapi di Madura, namun di Jawa Timur ada perlombaan serupa, namun berbeda. Tradisi tersebut bernama Karapan kambing.

Perlombaan adu cepat pada pasangan kambing merupakan perayaan dari HUT RI 17 Agustus yang sudah dilakukan secara turun menurun dan karapan kambing juga bisa diselenggarakan pada musim panen atau perlombaan antar desa.

Perbedaan karapan kambing dengan karapan sapi itu ialah joki karapan kambing berlari di belakang kambing. Agar berlari dengan cepat, kambing-kambing tersebut dilumuri dengan balsam dan minyak angin pada beberapa bagian tubuh kambing sehingga memberikan rasa panas.

Baca Juga : Sejarah Dan Makna Bendera Merah Putih Indonesia

Nah itu teman - teman tradisi unik yang sudah dirangkum oleh BaperaNews sebelum dan saat merayakan HUT RI atau kemerdekaan dari berbagai Provinsi di Indonesia yang sudah dilakukan sejak dahulu secara turun menurun. 

Jangan di lupakan ya tradisi Indonesia ini. Semoga negara kita maju di mana-mana dan dalam segala hal. Dirgahayu Republik Indonesia ke-77!