Pria di China Pelihara 7 Sapi di Balkon Apartemen Lantai 5

Seorang pria di China memelihara 7 sapi di balkon apartemen lantai 5 miliknya. Simak selengkapnya!

Pria di China Pelihara 7 Sapi di Balkon Apartemen Lantai 5
Kolase Foto Seorang Pria di China pelihara 7 sapi di balkon apartemen lantai 5. Gambar : Twitter/@HassanAkhssass

BaperaNews - Seorang pria pelihara sapi di Provinsi Sichuan, China, telah menimbulkan kontroversi setelah memelihara tujuh ekor anak sapi di balkon lantai 5 apartemen.

Kondisi ini mendapatkan keluhan dari penghuni lain karena suara dan bau yang ditimbulkan dari sapi tersebut. Sebagian masyarakat di media sosial merasa empati, menganggap bahwa para penduduk desa yang dipindahkan ke apartemen oleh pemerintah menghadapi tantangan adaptasi besar.

Video yang menampilkan anak sapi di balkon apartemen lantai 5 itu, menggema di media sosial Douyin atau TikTok di China. Video tersebut telah mendapat perhatian luas dengan lebih dari 4 juta tayangan, lebih dari 17.975 likes, dan ribuan komentar dari warganet. Banyak netizen China menyatakan keprihatinan terhadap kesejahteraan hewan dan kesulitan adaptasi yang dialami oleh pemiliknya.

Pria pelihara sapi di balkon apartemen lantai 5 tersebut diduga berasal dari daerah pedesaan yang baru-baru ini direlokasi oleh pemerintah setempat ke apartemen perkotaan.

Baca Juga : Mengandalkan Satu Tali, 8 Orang Pakistan Terjebak Berjam-jam di Kereta Gantung Atas Jurang

Kebiasaan penduduk pedesaan di China, seperti memelihara unggas dan menanam sayuran di pekarangan, seringkali menjadi tantangan saat mereka dipindahkan ke lingkungan perkotaan. Ini merupakan gambaran tentang bagaimana urbanisasi mempengaruhi kehidupan masyarakat dan bagaimana pentingnya adaptasi yang tepat.

Sebagian netizen menyuarakan empati mereka, menyatakan bahwa penduduk desa di China terbiasa memelihara unggas dan menanam sayuran di pekarangan mereka. Namun, ada juga yang mengkritik keputusan pria di China tersebut untuk pelihara sapi di balkon lantai 5 apartemen itu, menilai ini menunjukkan ketidaksadaran akan kesejahteraan hewan.

Kisah ini mencerminkan dilema yang dihadapi oleh masyarakat pedesaan saat mengalami urbanisasi. Hal ini memberikan kesempatan bagi kita untuk merenungkan dampak urbanisasi terhadap tradisi dan gaya hidup masyarakat.

Selain itu, peristiwa pelihara sapi di balkon apartemen ini juga bisa menjadi titik awal untuk mempertimbangkan etika pemeliharaan hewan di area perkotaan yang padat penduduk.

Dengan adanya kasus ini, penting bagi kita semua untuk memahami bagaimana proses urbanisasi, adaptasi, dan pemeliharaan hewan sebaiknya dilakukan di tengah lingkungan yang terus berubah. Hal ini juga menjadi catatan bagi pemerintah China dan negara lain untuk menyediakan fasilitas yang memadai bagi masyarakat pedesaan yang direlokasi.

Baca Juga : Waduh! Karyawan New York Dilarang Main TikTok, Kenapa?