Mengandalkan Satu Tali, 8 Orang Pakistan Terjebak Berjam-jam di Kereta Gantung Atas Jurang

Insiden tragis terjadi di Pakistan saat kereta gantung mengangkut delapan orang terjebak di jurang setinggi 365 meter.

Mengandalkan Satu Tali, 8 Orang Pakistan Terjebak Berjam-jam di Kereta Gantung Atas Jurang
Kolase Foto 8 Orang di Pakistan terjebak berjam-jam di kereta gantung atas jurang. Gambar : Tangkapan Layar YouTube DW News dan BBC News

BaperaNews - Sebuah insiden tragis terjadi di Provinsi Khyber Pakhtunkhwa, Pakistan, Selasa (22/8). Sebuah kereta gantung yang mengangkut enam anak SMA dan dua orang dewasa terjebak di kereta gantung di sebuah jurang setinggi 365 meter saat dalam perjalanan menuju sekolah.

Insiden ini terjadi di daerah lembah terpencil dekat kota Battagram sekitar pukul 07.00 waktu setempat. Menurut sumber dari pihak berwenang, kereta gantung tersebut tersangkut akibat salah satu kawat yang mendukung kereta gantung terputus saat mereka sedang melintas di atas jurang.

Ini mengakibatkan kereta gantung tersebut menggantung di ketinggian 274m di atas tanah dan berhadapan dengan angin kencang.

Perdana Menteri sementara Pakistan, Anwaar ul Haq Kakar, menyampaikan rasa leganya serta berterima kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam operasi penyelamatan.

Salah satu anak SMA laki-laki yang terjebak di dalam kereta gantung, menghadapi situasi genting di tengah jurang, menderita penyakit jantung dan tidak sadarkan diri selama beberapa jam. Gulfaraz, salah satu penumpang dewasa di kereta gantung tersebut, menyampaikan kondisi mendesak mereka kepada media.

"Demi Tuhan, tolonglah kami," pintanya, sambil merenungi kedalaman jurang di bawahnya. Seorang anak juga pingsan karena "kepanasan dan ketakutan," menurut informasi dari seorang pekerja penyelamat yang berusaha merentangkan tangan bantuan di atas jurang mengerikan tersebut. 

Baca Juga : Kecelakaan Kereta di Pakistan: 10 Gerbong Terbalik dan Tewaskan 19 Orang

Operasi penyelamatan yang dilakukan pun tidaklah mudah. Selain faktor cuaca, helikopter militer yang digunakan dalam misi penyelamatan anak ini terjebak di kereta gantung mengalami kesulitan karena baling-balingnya berisiko membuat kereta gantung menjadi semakin tidak stabil.

Anak-anak tersebut dalam perjalanan ke sekolah di daerah pegunungan terpencil di Battagram, yang berjarak sekitar 200km dari ibukota Pakistan, Islamabad, dan mereka kini terkatung-katung di atas jurang dalam ketidakpastian yang mencekam.

Sling operation, taktik operasi udara yang memindahkan muatan besar di medan yang secara geografis sulit, juga digunakan dalam upaya penyelamatan. Warga setempat yang hidup di wilayah pegunungan di utara Pakistan sering menggunakan kereta gantung sebagai moda transportasi dari satu desa ke desa lain yang terpisahkan oleh jurang dalam dan pemandangan yang menakutkan. Mereka dengan cemas menyaksikan operasi penyelamatan yang berlangsung di tepi jurang maut.

Abdul Nasir Khan, warga lokal yang menyaksikan drama tragis di atas jurang, menyatakan bahwa anak-anak yang terjebak di kereta gantung dalam insiden yang mengejutkan itu hendak berangkat ke sekolah di Batangai di Allai, melewati jurang dalam yang selalu menjadi tantangan.

"Kami menyaksikan mereka dengan tak berdaya, tetapi [kami] tak bisa menolong," ujar Khan, dengan perasaan tidak berdaya yang senada dengan pemandangan jurang yang dalam di hadapannya. Ghulamullah, tokoh masyarakat di daerah Allai yang telah banyak melihat tantangan di atas jurang, menambahkan, "Setiap kali helikopter menurunkan penyelamat lebih dekat ke kursi gantung yang bergoyang-goyang di atas jurang, angin dari helikopter mengguncang dan mengacaukan keseimbangan kursi gantung, membuat anak-anak berteriak ketakutan, di hadapan jurang mengerikan yang selalu mengintai."

Terpisah, Kepala Sekolah Battangi Pashto, Ali Asghar, membenarkan bahwa remaja SMA yang berada di dalam kereta gantung tersebut adalah siswanya.

"Sekolah ini terletak di daerah pegunungan yang diapit oleh jurang dan tidak ada penyeberangan yang aman, jadi sudah biasa menggunakan kereta gantung yang menerjang jurang," kata Khan, sambil mengingatkan akan pentingnya kewaspadaan di dekat jurang yang sering menjadi bagian dari kehidupan mereka.

Menggunakan kereta gantung sebagai sarana transportasi dianggap penting di Provinsi Khyber Pakhtunkhwa yang penuh tantangan. Sarana transportasi ini dianggap vital dalam menghubungkan desa-desa dan kota-kota di daerah di mana pembangunan jalan raya dianggap sulit dan di mana jurang kerap menjadi penghalang.

Meski demikian, tragedi di atas jurang yang mencekam ini menjadi pengingat bagi masyarakat setempat tentang risiko yang selalu mengintai dan pentingnya mempertimbangkan keselamatan dalam menggunakan kereta gantung yang mengarungi jurang-jurang maut. 

Baca Juga : Terjadi Ledakan Bom Bunuh Diri di Pakistan, 44 Orang Tewas