Penyaluran Bantuan Pangan Berlanjut Hingga Juni 2024, Fahd A Rafiq Harapkan Stabilitas Harga Beras

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, meninjau langsung proses penyaluran bantuan pangan beras kepada penerima bantuan di Garut. Baca selengkapnya di sini!

Penyaluran Bantuan Pangan Berlanjut Hingga Juni 2024, Fahd A Rafiq Harapkan Stabilitas Harga Beras
Penyaluran Bantuan Pangan Berlanjut Hingga Juni 2024, Fahd A Rafiq Harapkan Stabilitas Harga Beras. Gambar: Dok. Istimewa

BaperaNews - Pemerintah terus melanjutkan program penyaluran bantuan pangan beras sebagai strategi untuk menekan harga beras di tingkat konsumen dan menjaga stabilitas inflasi nasional. Program ini juga berperan penting dalam mendukung daya beli masyarakat yang rentan terdampak oleh kenaikan harga pangan.

Penyaluran Bantuan Pangan pada tahun ini menjadi kelanjutan dari program serupa yang telah diterapkan sejak tahun 2023. Langkah ini sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo yang memutuskan untuk memperpanjang penyaluran Bantuan Pangan hingga Juni 2024.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, melakukan peninjauan langsung terhadap proses penyaluran Bantuan Pangan kepada Penerima Bantuan Pangan (PBP) di wilayah Kelurahan Sukagalih, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, Jawa Barat.

Ketua Umum DPP Bapera Fahd El Fouz A Rafiq menanggapi apresiasi langkah Pemerintah dalam kelanjutan program penyaluran bantuan pangan.

"Kami mengapresiasi langkah Pemerintah dalam melanjutkan program penyaluran bantuan pangan. Program ini tidak hanya menjadi penekan harga beras tetapi juga mendukung kesejahteraan masyarakat. Kami berharap program ini dapat terus ditingkatkan dan mencapai sasaran yang lebih luas," ujar Fahd A Rafiq, Senin (22/1).

"Bantuan pangan ini tentu menjadi bagian dari penanganan El Nino akibat panen yang berubah dan mundur. Program ini dilakukan oleh Pemerintah untuk menjaga daya beli masyarakat. Dengan adanya bantuan ini, masyarakat dibantu untuk kebutuhan sehari-hari, sehingga kita berharap masih ada hal lain yang bisa mereka lakukan untuk berbelanja," jelas Menko Airlangga.

Berdasarkan data Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE), penerima bantuan pada tahun 2024 mencapai 22 juta PBP, masing-masing mendapatkan beras sebanyak 10 kg per bulan. Jumlah ini mengalami peningkatan dari tahun 2023 yang mencapai 21,3 juta PBP.

Dalam kesempatan tersebut, Menko Airlangga berdialog dengan para PBP dan menyerahkan bantuan secara simbolis kepada 5 PBP dari 150 PBP yang hadir. Kabupaten Garut sendiri mencatat alokasi bantuan pangan beras sebanyak 296.885 PBP di tahun 2024.

“Kami harus berkomitmen untuk turut serta dalam upaya mensosialisasikan dan memastikan program ini mencapai sasaran dengan baik," ujar Fahd A Rafiq, Senin (22/1).

Masyarakat yang hadir menyambut baik adanya bantuan dari Pemerintah, menyatakan bahwa bantuan tersebut sangat membantu meringankan kebutuhan pangan beras sehari-hari. Masyarakat juga menyampaikan harapan agar jumlah bantuan dapat diperbanyak dan program Bantuan Pangan terus dilanjutkan oleh Pemerintah.

"Dengan penyaluran bantuan pangan ini, kita juga menopang daya beli masyarakat yang pada gilirannya, jika inflasi rendah, daya belinya bisa kuat, dan itu bisa menumbuhkan pertumbuhan ekonomi. Jadi saya katakan bahwa bansos memang hal yang kita dorong untuk juga memulihkan perekonomian nasional," tegas Menko Airlangga.

 

Penulis : AG