Menangis di Sekolah, Para Guru SMPN 15 Medan Diteror dan Gajinya Ditahan Kepsek

Kepala Sekolah SMPN 15 Medan, Sumatra Utara, menjadi pusat perhatian karena dituduh melakukan intimidasi terhadap guru-guru dan menahan gaji mereka.

Menangis di Sekolah, Para Guru SMPN 15 Medan Diteror dan Gajinya Ditahan Kepsek
Menangis di Sekolah, Para Guru SMPN 15 Medan Diteror dan Gajinya Ditahan Kepsek. Gambar : Kolase BaperaNews/Dok Kumparan/Tri Vosa

BaperaNews - Viral di media sosial sejumlah guru SMPN 15 Medan, Sumatra Utara mengaku diintimidasi oleh Kepala Sekolahnya yang bernama Turmaida Situmeang. Nampak sejumlah guru menangis di sebuah ruangan.

“Pak, kami guru SMPN 15 Medan. Seperti inilah kondisi kami, kami diteror terus secara mental. Dibuat panggilan satu dan dua. Tidak sewajarnya kami seperti ini” kata seorang guru di video.

Guru SMP di Medan tersebut juga mengaku gajinya ditahan.

“Memang kami dipanggil Kabid tapi kenapa kami dipanggil, kami belum gajian” ucapnya.

Poni Matulesi, guru SMP di Medan yang mengajar mapel IPS mengaku sudah mengajar selama 15 tahun dan selama ini sering mendapat intimidasi dari kepala sekolah.

“Kepsek itu baru pindah di bulan Maret tapi dia sering lontarkan kata kasar dan mengintimidasi kami. Misalnya ada rapat dia selalu berkata kasar, dia bilang siswa dan guru disini adalah buangan. Pernah juga setelah penerimaan murid kami dikumpulkan dia ngomong guru-guru disini bodoh. Kalau nilai siswa rendah berarti gurunya yang bodoh” ujar Poni.’

Poni menjelaskan awal mula adanya kejadian guru menangis akibat guru diteror dan gaji guru ditahan di SMPN 15 Medan yakni ketika sejumlah guru dipanggil oleh Dinas Pendidikan Medan. Guru-guru sebelumnya ke dinas ingin meminta surat pindah mengajar.

“Masalah guru diteror, guru menangis, dan gaji guru ditahan ini awalnya Kepsek bilang kalau kalian ga suka dengan aturan saya silahkan ajukan surat pindah ke dinas. Dari sana kami sudah tidak kuat dan kami menghadap ke dinas. Kami sudah tidak tahan dengan sikapnya” lanjut Poni.

Setelah itu, guru yang ke dinas mendapat surat peringatan dari Kepsek dengan dalih tidak disiplin dalam mengajar. Setiap ada guru yang protes akan diberi surat teguran.

Baca Juga : Guru yang Dipecat Karena Bongkar Pungli Sekolah Kembali Mengajar, Walikota Intervensi

Karena banyak guru yang mengajukan surat pindah ke dinas, Kepsek SMPN 15 Medan menganggap para guru melakukan pemberontakan bahkan gaji para guru ditahan.

“Gaji kami bahkan uang tunjangan seperti uang makan sudah berbulan-bulan tidak dibayarkan” pungkas Poni.

Kasus guru diteror, guru menangis, hingga gaji guru ditahan ini dijelaskan oleh Wakepsek SMPN 15 Medan karena kepseknya tidak ada di sekolah ketika didatangi wartawan. Wakepsek menyebut gajinya sendiri juga belum keluar sama seperti guru lain.

“Saya juga telat gajinya, ini mau pergi ke dinas. Kalau kata bendahara karena Kepseknya belum tanda tangan. Kami juga menunggu disini. Soal intimidasi hanya guru dan Kepsek itu yang tahu masalah sebenarnya apa" jelas Wakepsek SMPN 15 Medan.

Sedangkan Kadis Pendidikan menyebut telah memberi teguran kepada Kepsek SMPN 15 Medan.

“Terkait kasus guru SMP di Medan kami sudah berikan teguran tertulis dan kami masih lakukan pendalaman kasusnya dari kedua belah pihak. Kedua belah pihak akan kami panggil ke Dinas Pendidikan” tandas Kadis Medan Laksamana Putra Siregar.

@baperanews.com Viral di media sosial sejumlah guru SMPN 15 Medan, Sumatra Utara mengaku diintimidasi oleh Kepala Sekolahnya yang bernama Turmaida Situmeang. Nampak sejumlah guru menangis di sebuah ruangan. #guru#smpn#medan#baperanews ♬ Backsound Musik Tegang - Faid rafanda

Baca Juga : Tuai Pro Kontra, Video Guru di Semarang Hapus Makeup Siswi Viral