Indonesia Ajukan Kebaya Masuk UNESCO Bersama 4 Negara ASEAN

Indonesia memutuskan untuk mengajukan kebaya sebagai warisan budaya tak benda ke UNESCO bersama empat Negara anggota ASEAN lainnya.

Indonesia Ajukan Kebaya Masuk UNESCO Bersama 4 Negara ASEAN
Indonesia Ajukan Kebaya Masuk UNESCO. Gambar : Tempo/Dok. Hilman Fathurrahman W

BaperaNews - Indonesia memutuskan mengajukan kebaya sebagai warisan budaya tak benda ke UNESCO bersama empat Negara anggota ASEAN lainnya yakni Malaysia, Brunei Darussalam, Thailand, dan Singapura.

Momen pengajuan bersama tersebut juga sebagai bentuk upaya mempererat kerjasama bidang budaya dan solidaritas sesama anggota ASEAN.

“Ini jadi momentum positif untuk Indonesia yang jadi Ketua ASEAN 2023, untuk memperkuat kerjasama dan mewujudkan perdamaian di kawasan ASEAN” tutur Dirjen Kemendikbud Ristek Hilmar Farid dalam siaran pers di Hotel Pullman Jakarta pada Rabu (8/2).

Pengajuan kebaya Indonesia masuk UNESCO ini menjadikan kebaya sebagai warisan budaya kedua yang telah didaftarkan bersama-sama atau join, sebelumnya seni budaya yang juga diajukan bersama ialah seni pantun, diajukan oleh Malaysia bersama Indonesia di tahun 2020.

“Ini sinyal baik, praktek, dan kerjasama yang baik” sambung Wakil Indonesia untuk UNESCO Ismunandar sambil menjelaskan batas akhir pengajuan berkasnya ke UNESCO ialah tanggal 31 Maret 2023.

Saat ini berkas sedang disusun Negara yang terlibat, ditargetkan akan selesai pada pertengahan Maret 2023 sehingga bisa diserahkan ke UNESCO sebelum akhir Maret 2023.

Baca Juga : UNESCO Buka Suara Soal 4 Negara Ingin Ajukan Kebaya Jadi Warisan Budaya

Pengajuan kebaya Indonesia masuk UNESCO ini juga diapresiasi oleh Dewan Pertimbangan Presiden Putri Kuswisnuwardhani, menurutnya, budaya ialah bentuk akulturasi, memiliki ciri khas tersendiri.

Meski kebaya diajukan di beberapa Negara, tiap Negara punya ciri utamanya, di samping sisi kemiripannya. Misalnya ialah kebaya Encim yang mirip dengan kebaya Singapura.

Sedangkan Ketua Tim Nasional Kebaya Lana Koentjoro menyebut pihaknya akan terus lakukan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat bahwa pendaftaran kebaya ke UNESCO ini ialah nilai dari kebaya itu, bukan sebagai benda. Pihaknya juga ingin masyarakat terus menggunakan kebaya pada berbagai kesempatan.

Sebagai informasi, kebaya Indonesia yang didaftarkan ini diantaranya ialah Kebaya Labuh dari Riau serta Kebaya Kerancang dari Jakarta. Komunitas Indonesia dilibatkan dalam pengajuan kebaya Indonesia masuk UNESCO ini, agar kepentingan Indonesia tetap terjaga di naskah pengajuan kebaya Indonesia masuk UNESCO tersebut.

“Jangan sampai ada yang tidak disebutkan di berbagai hal tentang kebaya Indonesia” pungkas Direktur Sosial Budaya dan Organisasi Internasional Negara Berkembang Penny Dwi.

Pertemuan Negara yang terlibat pengajuan kebaya masuk UNESCO telah dilakukan pada Selasa dan Rabu 7-8 Februari 2023 di Indonesia, menjalankan Workshop dan membuat naskah pengajuan bersama.

Baca Juga : Kemendikbudristek Tetapkan Arak Bali Jadi Warisan Budaya Takbenda RI