Hamil di Luar Rahim, Ada Bayi di Dekat Usus Wanita Ini

Kehamilan ektopik, di mana janin berkembang di luar rahim. Baca selengkapnya di sini!

Hamil di Luar Rahim, Ada Bayi di Dekat Usus Wanita Ini
Hamil di Luar Rahim, Ada Bayi di Dekat Usus Wanita Ini. Gambar : The New England Journal of Medicine

BaperaNews - Kejadian medis tak biasa terungkap di Prancis, di mana seorang wanita berusia (37) mengalami nyeri perut yang tak kunjung mereda selama 10 hari.

Pengeluhan ini disertai dengan gejala kembung yang semakin memburuk, ternyata wanita tersebut mengalami hamil di luar rahim.

Kisah ini terungkap dalam sebuah artikel ilmiah yang dipublikasikan di New England Journal of Medicine, pada fenomena medis yang langka, dikenal sebagai kehamilan ektopik.

Kejadian ini hampir selalu berakibat fatal bagi janin, tetapi dalam kasus ini, keberuntungan tampaknya berpihak pada keluarga ini.

Dokter yang menangani kasus ini mendiagnosis wanita berusia 37 tahun tersebut menderita kehamilan ektopik, suatu kondisi langka di mana janin berkembang di luar rahim dan terjadi di dalam rongga perut.

Posisi bayi tersebut tepat di antara perut dan usus, dengan plasenta yang menempel di bagian atas panggul. 

Seiring berjalannya waktu, saluran tuba ini dapat mengalami kerusakan dan pecah, memungkinkan janin untuk "melarikan diri" ke dalam rongga perut.

Detail ini diungkapkan dalam jurnal medis yang dikutip dari Daily Mail pada Selasa, (12/12).

Baca Juga: Bayi Laki-laki 5 Bulan di Sumbar Dikira Hamil, Ternyata Mengandung Ini

Dokter merespons dengan saran untuk menunggu hingga usia kandungan mencapai 29 minggu sebelum melakukan proses kelahiran. Keputusan ini diambil untuk meningkatkan peluang kelangsungan hidup bayi.

Proses kelahiran dilakukan melalui operasi sayatan di perut yang membantu memindahkan bayi ke unit perawatan intensif neonatal setelah kelahiran. Sang ibu kemudian menjalani operasi terpisah 12 hari setelah melahirkan, agar dokter dapat mengeluarkan sisa plasentanya.

Pasangan ibu dan bayinya akhirnya dapat dipulangkan setelah menjalani perawatan selama 25 hari, dua bulan setelah kelahiran.

Wanita hamil di luar rahim ini sebelumnya telah memiliki dua orang anak dan pernah mengalami keguguran.

Dokter yang menanganinya menjelaskan bahwa meskipun bayi dapat hidup di luar rahim sejak usia 24 minggu, tingkat kelangsungan hidup lebih rendah, dengan hanya 68 persen peluang bertahan hidup.

Namun, menariknya, ada juga kasus bayi yang berhasil bertahan hidup setelah dilahirkan pada usia yang sangat prematur, yaitu 21 minggu.

Keberhasilan kelahiran ini menjadi bukti nyata dari kemajuan dalam bidang kedokteran.

Baca Juga: Mahasiswi UNEJ Keciduk Ngamar Bareng Pria Beristri yang Hamil 7 Bulan