Diduga Karena Faktor Ekonomi, Ibu Bunuh Bayi Kandung di Gunungkidul

Seorang ibu di Gunungkidul diduga membunuh dan membuang bayinya sendiri gegara stress ekonomi. Simak selengkapnya!

Diduga Karena Faktor Ekonomi, Ibu Bunuh Bayi Kandung di Gunungkidul
Diduga Karena Faktor Ekonomi, Ibu Bunuh Bayi Kandung di Gunungkidul. Gambar : Kompas.com/Dok. Markus Yuwono

BaperaNews - Seorang ibu, I (39), di Gunung Kidul diduga tega membunuh dan membuang bayinya sendiri. Jasad bayi yang ditemukan membusuk di sebuah bengkel motor di dalam kresek, mengundang kecaman dan kecamuk emosi warga setempat.

Menurut Kapolres Gunungkidul, AKBP Edy Bagus Sumantri, warga setempat menemukan kresek berisi jasad bayi mungil pada (4/8), setelah mencium bau busuk yang menyengat. Pelaku, I, yang merupakan warga Padukuhan Tambakrejo, diduga melibatkan motif ekonomi dan tekanan dari omongan tetangganya.

Pelaku diketahui ibu ini sudah memiliki tiga anak sebelumnya. Saat melahirkan anak ketiganya, I sengaja menutup-nutupi kehamilannya, melahirkan di kamar mandi tanpa membuang bayi tersebut.

Tekanan dari omongan tetangga yang heran dengan jumlah anaknya membuat I merasa malu dan terpojok oleh kondisi ekonominya.

Baca Juga : Selebgram Zhafira Terungkap sebagai Pelaku Pembuangan Bayi di Bandara Ngurah Rai

Kapolsek Semanu, AKP Pudjijono, mengungkapkan bahwa suami I, yang bekerja di SAR Jogja, tidak mengetahui istrinya sedang melahirkan. I melahirkan pada Kamis, 3 Agustus 2023, dan bayinya dibuang setelah dibunuh pada Jumat, 4 Agustus 2023. Bayi tersebut ditemukan di bengkel motor, terbungkus dalam kresek.

I, setelah dua bulan, menyerahkan diri ke Polsek Semanu pada 31 Oktober 2023. Setelah gelar perkara, I ditetapkan sebagai tersangka dan dihadapkan pada ancaman pidana 15 tahun penjara dan/atau denda maksimal Rp 3 miliar, sesuai Pasal 80 ayat 3 UU Nomor 17 Tahun 2016 tentang Perlindungan Anak juncto Pasal 341 KUHP.

Hal ini mengingat motif ekonomi menjadi faktor krusial dalam pembunuhan yang terjadi.

Untuk menghindari terulangnya kasus serupa, masyarakat diimbau untuk lebih peduli terhadap kondisi sekitarnya, terutama keluarga yang mungkin mengalami tekanan ekonomi. Dukungan sosial diharapkan dapat mencegah tragedi serupa terjadi di masa depan.

Baca Juga : Kasus-kasus Pembunuhan Artis Cantik di Indonesia, Penuh Misteri