Basarnas Cari ABK Asal Myanmar Tenggelam di Kuala Jambi

Seorang anak buah kapal (ABK) asal Myanmar tenggelam di perairan Tanjung Solok, Jambi. Tim Basarnas sedang melakukan pencarian korban yang tidak bisa berenang tersebut.

Basarnas Cari ABK Asal Myanmar Tenggelam di Kuala Jambi
Basarnas Cari ABK Asal Myanmar Tenggelam di Kuala Jambi. Gambar : Unsplash.com/Dok. Blake Cheek

BaperaNewsSeorang anak buah kapal (ABK) tenggelam di perairan Tanjung Solok, Kecamatan Kuala Jambi, Tanjung Jabung Timur, Jambi sejak Selasa siang (30/5).

Tim Basarnas sedang mencari keberadaannya. ABK yang tenggelam tersebut ialah warga negara asing, jatuh dari kapal tongkang TB Highline yang ia naiki dari Malaysia ke Jambi. ABK tersebut tidak bisa berenang dan terbawa arus air laut hingga tenggelam.

“Korban ABK Myanmar tenggelam di Kuala Jambi ini WNA dari Myanmar namanya Tin Koo (23)” tutur Kepala Kantor Basarnas Jambi Kornelis.

Basarnas Jambi yang mendapat informasi tenggelamnya Tin Koo langsung lakukan upaya pencarian korban.

“Tim SAR masih mencari keberadaan korban di luasan 25 nautical mile bersama para nelayan” imbuhnya.

Tidak dijelaskan kenapa ABK Myanmar tenggelam di Kuala Jambi tidak bisa berenang padahal biasanya ABK diminta punya keterampilan berenang sebagai bentuk antisipasi jika terjadi hak bahaya seperti kapal bocor atau terjatuh dari kapal sebagaimana yang dialami oleh korban ini. 

Baca Juga : Jemaah Haji Meninggal di Madinah Bertambah, PPIH Arab Saudi : Sesak Napas

Kronologi WNA Myanmar Tin Koo Tenggelam di Perairan Jambi

Peristiwa ABK Myanmar tenggelam di Kuala Jambi Tin Koo di perairan Tanjung Solok ini bermula ketika korban jatuh dari kapal pada hari Selasa (30/5) pukul 10.00 WIB.

Kapal yang ditumpangi korban berlayar dari Malaysia dengan tujuan ke Jambi. Korban bersama 3 orang rekan ABK lainnya memakai kapal pompon hendak menurunkan ramp door tongkang.

Korban jatuh ke laut ketika melompat dari pompon hendak menuju haluan tongkang TB Highline. Korban yang tidak bisa berenang pun tenggelam dan terbawa arus, sementara saksi lain tidak bisa memberi pertolongan. Korban tenggelam dan belum ditemukan.

Basarnas Jambi baru mendapat laporan pada Selasa tengah hari kemudian melakukan pencarian mulai pukul 14.10 WIB namun hingga berita ini disampaikan belum diketahui dimana keberadaan korban.

Sulit untuk mencari keberadaan korban yang tenggelam di laut mengingat arus dan kedalaman air laut jauh lebih besar dibanding sungai atau perairan lainnya.

Pihak Basarnas Jambi belum menyampaikan sampai hari ke berapa korban akan terus dicari, untuk saat ini masih dilakukan upaya pencarian pada korban dengan mengacu pada titik terakhir ketika korban tenggelam.

Semoga korban segera ditemukan dan keluarga korban diberi ketabahan ya.

Baca Juga : Motif Pembunuhan Dalam Karung di Jakut, Takut Diajak Nikah