Jemaah Haji Meninggal di Madinah Bertambah, PPIH Arab Saudi : Sesak Napas

Aminah Uyu Sunarta, jemaah haji Jakarta Bekasi, tutup usia akibat komplikasi pernapasan di Tanah Suci. Pelajari lebih lanjut tentang proses pemakaman dan kebijakan penggantian haji dari pemerintah.

Jemaah Haji Meninggal di Madinah Bertambah, PPIH Arab Saudi : Sesak Napas
Jemaah Haji Meninggal di Madinah Bertambah, PPIH Arab Saudi : Sesak Napas. Gambar : Unsplash/Haidan

BaperaNews - Berita duka menerpa jemaah haji asal Jakarta Bekasi (JKS 6), Aminah Uyu Sunarta, yang dikabarkan meninggal dunia pada hari Selasa (30/5).

Aminah menghembuskan nafas terakhirnya akibat komplikasi pernapasan, menurut penjelasan Zainal Muttaqin, Kepala Daerah Kerja (Daker) Madinah dari Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi, dalam pernyataannya di Kantor Urusan Haji Madinah pada hari Rabu (31/5/2023).

Zainal menjelaskan bahwa Aminah sempat merasakan sesak napas sebelum akhirnya dilarikan ke Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) dan kemudian tutup usia.

Dalam proses pemakaman, Aminah akan mendapat ritual salat di Masjid Nabawi dan pemakaman di tempat peristirahatan terakhir Baqi, mengikuti jejak empat jemaah haji meninggal dunia asal Indonesia lainnya yang meninggal sebelumnya.

Zainal juga menambahkan bahwa keempat jemaah yang telah meninggal tersebut sudah dimakamkan di Baqi, sementara Aminah masih dalam proses pemakaman. Conform peraturan, haji dari jemaah yang meninggal di Tanah Suci akan digantikan, dengan semua biaya ditanggung oleh pemerintah. 

Baca Juga : Arab Saudi Rilis Film Dokumenter Pelaksanaan Haji Jemaah Indonesia

Keempat jemaah haji sebelumnya yang telah meninggal adalah Suprapto Tarlim Kertowijoyo dari Kabupaten Demak, Achmad Suhadak dari Surabaya, Langen Delem Dussalam (91) dari Madura, dan Ibnu Syahid Dasjil (64) dari Madiun.

Dari total 203.320 jemaah haji reguler tahun 2023, sekitar 3 persen diantaranya berada dalam kategori jemaah haji risiko tinggi (risti). Angka ini merupakan peningkatan signifikan dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.

Berdasarkan data Sistem Informasi Kesehatan Jemaah Haji Indonesia (Siskohatkes), proporsi jemaah haji risiko tinggi sebelumnya tercatat sebesar 65 persen pada tahun 2016, 63 persen pada 2017, 66 persen pada 2018, 65 persen pada 2019, dan 68 persen pada 2022.

M. Imran, Kepala Bidang Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi, dalam rilis persnya pada Rabu (31/5), menyatakan bahwa Tim Kesehatan Haji (TKH) bertindak sebagai penjaga kesehatan utama yang menyediakan layanan kesehatan pertama 24 jam pada setiap kloter.  

Baca Juga : Baru Sampai di Madinah, Jemaah Haji Asal Gresik Meninggal Dunia Akibat Sesak Napas