AS Kirim Pertahanan Rudal Ke Timur Tengah

Amerika Serikat (AS) akan mengirimkan sejumlah alat perang, termasuk rudal ke Timur Tengah. Simak selengkapnya!

AS Kirim Pertahanan Rudal Ke Timur Tengah
AS Kirim Pertahanan Rudal Ke Timur Tengah. Gambar : Dok. U.S. Department of Defense

BaperaNews - Amerika Serikat (AS) bersiap mengirimkan sejumlah alat perang ke Timur Tengah menyusul meningkatnya ketegangan di wilayah tersebut. 

Keputusan ini diambil sebagai respons terhadap serangan baru-baru ini yang menimpa pasukan AS di daerah tersebut. Departemen Pertahanan AS akan mengirim sistem Terminal High Altitude Area Defense (THAAD) dan batalion sistem rudal pertahanan udara Patriot ke Timur Tengah. 

Patriot adalah salah satu sistem pertahanan udara AS yang dianggap paling canggih, sedangkan THAAD memiliki radar yang kuat dan pernah digunakan di Korea Selatan, yang pada gilirannya membuat China merasa marah pada tahun 2016.

Keputusan ini muncul setelah serangkaian serangan dan ketegangan di wilayah tersebut, terutama seiring meningkatnya konflik Israel-Hamas. Washington juga semakin waspada terhadap kelompok yang didukung oleh Iran di kawasan tersebut.

Menteri Pertahanan AS, Lloyd Austin, mengumumkan langkah-langkah ini sebagai respons terhadap eskalasi yang dilakukan Iran dan kekuatan proksinya di Timur Tengah.

Dalam pernyataannya, Austin mengatakan, "Menyusul diskusi dengan Presiden Biden mengenai eskalasi baru-baru ini, hari ini saya mengarahkan serangkaian langkah tambahan untuk lebih memperkuat postur Departemen Pertahanan di kawasan tersebut."

Sejauh ini, AS telah mengirimkan kekuatan angkatan laut yang signifikan ke Timur Tengah selama beberapa minggu terakhir. Ini termasuk pengiriman dua kapal induk, kapal pendukung, dan sekitar 2.000 marinir.

Menteri Austin juga mengumumkan penempatan pasukan tambahan, meskipun ia tidak merinci jumlah pasti pasukan tersebut. Sebelumnya, AS telah menempatkan sekitar 2.000 tentara dengan kesiapan tinggi di wilayah tersebut.

Tingginya ketegangan di Timur Tengah juga memicu peningkatan serangan terhadap pasukan AS, terutama di Irak dan Suriah.

Misalnya, minggu lalu sebuah kapal perang AS berhasil menembak jatuh lebih dari lusinan drone dan empat rudal jelajah. Serangan-serangan ini dipercayai dilakukan oleh kelompok yang didukung Iran dari Yaman yang dikenal dengan sebutan Houthi.

Baca Juga : Pejabat Kemlu AS Resign Setelah Dipaksa Pasok Senjata ke Israel

Pengiriman sistem pertahanan rudal ini dilakukan dua tahun setelah AS menarik sistem pertahanan udara dari Timur Tengah dengan alasan penurunan ketegangan dengan Iran.

Sistem THAAD yang kuat akan dikerahkan sebagai upaya untuk memperkuat pertahanan regional dan melindungi pasukan AS di wilayah tersebut, serta membantu pertahanan Israel dalam menghadapi ketegangan yang terus meningkat.

Selain meningkatnya ketegangan di wilayah tersebut, AS juga berusaha untuk menjaga stabilitas dan keamanan, terutama dalam konteks konflik Israel dan Hamas yang semakin memanas. Ini terjadi setelah Israel mengumumkan "pengepungan total" di Gaza setelah serangan lintas perbatasan yang menewaskan sebagian besar warga sipil.

Menurut Kementerian Kesehatan Gaza, serangan udara dan rudal Israel telah menewaskan ribuan warga Palestina dan membuat jutaan orang lainnya menjadi pengungsi.

Pengiriman sistem pertahanan rudal ini diharapkan dapat membantu mengatasi situasi yang semakin tegang di Timur Tengah dan melindungi kepentingan AS serta sekutunya di wilayah tersebut.

Baca Juga : Disebut Beri Serangan Genosida, Israel Bom Rumah Sakit Gaza Akibatkan 500 Orang Tewas