Anggota TNI AD Tewas Usai Dikeroyok Menggunakan Senjata Tajam Oleh Sekelompok Orang

Seorang anggota TNI Angkatan Darat bernama Sahdi (23) tewas usai dirinya diserang oleh sekelompok orang di Jalan Rusun Muara Batu, Penjaringan, Jakarta Utara. Simak beritanya!

Anggota TNI AD Tewas  Usai Dikeroyok Menggunakan Senjata Tajam Oleh Sekelompok Orang
Ilustrasi Anggota TNI AD Tewas Usai Dikeroyok. Gambar: Pixabay.com

BaperaNews - Sahdi (23) seorang anggota TNI AD tewas usai diserang dan dikeroyok oleh sekelompok orang di Jalan Rusun Muara Batu, Penjaringan, Jakarta Utara. Sahdi tewas usai dikeroyok oleh beberapa orang dengan menggunakan senjata tajam (sajam).

Berdasarkan keterangan saksi, peristiwa ini bermula ketika korban yang merupakan anggota TNI AD hendak pergi dari Royal ke Taman Waduk Pluit bersama dengan temannya yang bernama Septa. Namun, pada saat ditengah jalan korban meminta rekannya untuk berhenti karena korban ingin buang air kecil.

Setelah selesai buang air kecil, saksi pun melihat korban sudah dalam keadaan tersungkur dan berdarah. Saksi pun sempat mendengar teriakan para pelaku yakni “saya Makassar, saya Makassar, saya Makassar,”

Usai menjalankan aksinya para pelaku pun langsung meninggalkan korban. Saksi mata dalam kejadian tersebut yang sekaligus adalah teman korban langsung menghubungi pihak keluarga melalui sambungan telepon.

Kapolsek Penjaringan AKBP Febri Isman Jaya menjelaskan bahwa peristiwa ini terjadi pada Minggu (16/1/2022) sekitar pukul 03.00 WIB. Febri sendiri belum dapat memastikan berapa pelaku pengeroyokan terhadap Sahdi.

“Bukan 6 orang,” jawab Febri

Febri menyampaikan bahwa korban dalam kejadian ini terdapat dua korban yang mana satu korban adalah anggota TNI AD dan satu lainnya adalah seorang pegawai sipil. Dia juga menyampaikan bahwa pihak kepolisian sudah memeriksa saksi dan juga rekaman CCTV yang berada di sekitar lokasi kejadian.

“Sudah diperiksa, dari CCTV polsek juga sudah tapi plat nomornya tidak kelihatan,” ujar Febri

Febri menyebutkan bahwa polisi masih belum mengetahui plat nomor kendaraan dari pelaku pengeroyokan karena kondisi jalan pada saat kejadian gelap dan terlalu banyak kendaraan yang melintas sehingga menyulitkan pihak kepolisian untuk mengetahui plat nomor kendaraan pelaku.

“Kendaraan yang melintas pada saat itu banyak tapi untuk memastikan kendaraan pelaku tidak jelas karena malam hari,” ujar Febri.

Hingga kini, polisi pun masih menyelidiki peristiwa  tersebut untuk mengetahui pelaku dan motif pengeroyokan hingga anggota TNI AD tersebut tewas. Pihak kepolisian pun belum dapat memastikan dan tidak ingin berspekulasi terkait dengan siapa dan motif apa yang dilakukan pelaku hingga anggota TNI tersebut dikeroyok sampai tewas.

“Masih penyelidikan, harus hati-hati,” kata Febri.

Sebelum tewas, Sahdi dan satu korban lainnya sempat dilarikan ke Rumah Sakit Atma Jaya untuk mendapatkan penanganan dan perawatan lebih lanjut. Namun sayang nyawa Sahdi tidak dapat tertolong.

Baca Juga: PNS Joget Sambil Tenggak Miras di Humbahas Disanksi Peringatan, Ini Alasannya