Tembok Perbatasan PIK Buat Warga Desa Kehilangan Pekerjaaan

Warga Desa Lemo, Teluknaga, Tangerang, demo tembok tinggi di Pantai Indah Kapuk (PIK) 2 akibat kehilangan pekerjaan dan lahan usaha.

Tembok Perbatasan PIK Buat Warga Desa Kehilangan Pekerjaaan
Tembok Perbatasan PIK Buat Warga Desa Kehilangan Pekerjaaan. Gambar : Detikcom/Dok. Almadinah Putri Brillian

BaperaNews - Tembok tinggi di Pantai Indah Kapuk (PIK) didemo warga desa Lemo, Teluknaga, Tangerang, Banten. Warga berdemo karena kehilangan pekerjaan akibat adanya tembok perbatasan PIK 2 tersebut.

Pembangunan tembok membuat sejumlah lahan warga terkena gusuran, warga harus terusir dari tempat kerjanya.

Salah satu warga Desa Lemo bernama Ana yang ikut berdemo menceritakan pekerjaannya sebagai pengepul ikan di tambah yang kini telah menjadi PIK 2 harus hilang. Usahanya terkena gusuran untuk pembangunan tembok.

“Kan dulu banyak tambaknya, dulu sebelum ditembok. Tambah mah dulu orang sini dulu mudah nyarinya. Sekarang tinggal laut saja, jalannya sekarang juga sudah susah. Susah perahu, diusir lagi diurus lagi. Kalinya dipakai, ada yang jagain” cerita Ana.

Warga Desa Lemo menurut Ana kini juga sudah tidak bisa lagi pergi melaut karena udang dan ikan di laut semakin sedikit. Ana terpaksa harus tinggal di rumah saja tak bisa lagi bekerja. Sedangkan suaminya yang dulu menjadi nelayan beralih jadi buruh pabrik. 

Baca Juga : Warga Gusuran PIK Tak Dapat Hak Pilih Pemilu 2024

Kondisi serupa dikelukan oleh Ketua RT 1 RW 11 Desa Lemo bernama Bakri. Bakri dan istrinya, Rosidah dulunya pengepul di tambak ikan yang kini telah berubah menjadi PIK 2.

Bakri dan keluarga tergusur karena adanya pembangunan tembok tinggi Pantai Indah Kapuk. Bakri sempat usaha sembako namun sudah tutup. Kini Bakri usaha jual gorengan di ujung jalan Pipa yang menghubungkan Desa Lemo ke daerah luar.

“Jualan gorengan sekarang sehari-hari. Paling Rp 700 ribu itu sekalian sama modalnya. Kalau pas jadi pengepul kan banyak” ungkap Bakri.

Tidak hanya kehilangan pekerjaan, warga desa Lemo menurut Bakri juga menjadi sering kebanjiran sejak adanya tembok perbatasan PIK 2, belum lagi ketika ada air pasang laut.

“Kalau dulu belum ada bangunan mana ada air pasang. Kalau ada air pasangpun cepat tirisnya, malam masuk pagi sudah tiris. Kalau air hujan itu 10 hari sampai setengah bulan baru surut. Dulu pernah masuk rumah tingginya sampai sebetis itu sebulan baru kering” pungkas Bakri.

Beberapa waktu lalu viral video tentang tembok perbatasan PIK 2 dimana Desa Salembaran dikelilingi tembok tinggi pembatas Pantai Indah Kapuk. Jalanan di sekitar tembok kecil, hanya bisa dilewati satu mobil dan motor.

Di balik tembok terdapat apartemen mewah. PIK 2 dikembangkan oleh Agung Sedayu Group dan Salim Group yang terdiri dari lahan seluas 2.000 hektar membentang di Jakarta Utara hingga Teluknaga, Tangerang.

Tembok tinggi yang dibuat pihak PIK 2 ialah sebagai bentuk perbatasan antara perumahan dan apartemen mewah PIK 2 dengan perkampungan warga.

Baca Juga : Viral Video Mobil Pajero Berplat Nomor Polri Ugal-Ugalan di Kawasan Tol PIK