Rumah Abah Jajang yang Viral Kini Rusak Akibat Banyaknya Wisatawan

Rumah Abah Jajang yang terkenal karena pemandangan indahnya kini rusak akibat banyaknya wisatawan yang datang mengunjungi dan berfoto.

Rumah Abah Jajang yang Viral Kini Rusak Akibat Banyaknya Wisatawan
Rumah Abah Jajang yang Viral Kini Rusak Akibat Banyaknya Wisatawan. Gambar : Detikcom/Ikbal Selamet

BaperaNews - Rumah abah Jajang sempat viral di media sosial karena bertabur keindahan bak surga dunia yang menghadap langsung ke pemandangan hijau dengan air terjun.

Rumah yang sempat ditawar Rp 2,5 Miliar namun tidak dijual tersebut pun banyak jadi incaran wisatawan untuk dikunjungi, untuk sekedar tahu langsung tempatnya juga tidak sedikit yang datang dan berfoto disana.

Sayangnya, banyaknya wisatawan yang datang membuat rumah abah Jajang kini jadi rusak halamannya, tidak seindah dulu. Halaman rumah yang dulunya dihias rumput hijau segar dan jadi tempat terbaik untuk bersantai menikmati pemandangan alam kini jadi kecoklatan dan penuh lumpur, akibat banyaknya orang yang datang dan merusak rumput yang tumbuh disana.

Halaman Berumput Hijau Berubah Jadi Tanah Berlumpur

Rumah Jajang sendiri ialah rumah sederhana dari kayu yang berlokasi di Kampung Rawa Dewa, Desa Karangjaya, Kecamatan Pasirkuda, Cianjur, Jawa Barat. 

Rumah tersebut menghadap langsung ke Curug Citambur, menampilkan pemandangan tak biasa sepanjang harinya. Dulunya Jajang dan keluarga sering menikmati pagi dan sore hari dengan bersantai di rumput yang ada di halaman rumahnya, namun kini ia tak lagi bisa melakukannya, rumput hijau tersebut telah berubah jadi tanah lumpur karena terlalu banyak diinjak. 

Baca Juga : Tebing Parkir Wisata Curug di Puncak Bogor Longsor, 2 Orang Meninggal Dunia

Jajang Tidak Masalah Halaman Rumahnya Rusak

Pengunjung yang datang tak sedikit yang berkemah di kamar yang disewakan untuk menikmati pengalaman langsung melihat keindahan alam Curug dari kejauhan. Meski halaman rumah abah Jajang kini tak seindah dulu, Abah Jajang yang telah berumur 73 ini mengaku tidak masalah dan tidak terganggu dengan hal itu.

Jajang justru mengajak wisatawan yang datang untuk masuk ke rumahnya yang terbuat dari dinding rotan dan saling bercerita tentang kehidupan sembari menikmati pesona alam yang ada. Jajang tidak melarang pengunjung yang ingin masuk ke dalam rumahnya untuk menikmati pemandangan alam.

Jajang memang tidak mau menjual rumahnya meski mendapat tawaran harga amat tinggi, ia menyebut rumahnya ialah harta satu-satunya yang ia punya dan keluarga, yang akan tetap ditempati hingga tua.

“Kalau mau menginap atau camping silahkan, tapi kalau mau beli saya tidak akan menjualnya. Ditawar berapapun tidak saya jual, bukan karena rumah atau tanahnya, tapi karena pemandangan alamnya yang mungkin tidak bisa saya dapatkan di tempat lain” kata Jajang. 

Baca Juga : Permukiman di Dekat IKN Terendam Banjir, 1,5 Hektar Sawah Milik Warga Terendam!