Arab Saudi Tangkap Warganya yang Komentar Anti-Israel

Arab Saudi meningkatkan operasi penangkapan terhadap warganya yang mengunggah komentar anti-Israel. Simak Selengkapnya!

Arab Saudi Tangkap Warganya yang Komentar Anti-Israel

BaperaNews - Arab Saudi dilaporkan meningkatkan operasi penangkapan terhadap warganya yang mengunggah atau berkomentar soal Gaza dan konflik antara Hamas dan Israel di media sosial. 

Warga yang dituduh mengunggah komentar anti-Israel juga turut ditangkap dalam aksi tersebut. 

Tindakan ini diduga merupakan bagian dari upaya Arab Saudi untuk meredakan ketegangan dan memperkuat normalisasi hubungan dengan Israel, setelah kunjungan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken ke negara tersebut kemarin.

Kelompok HAM yang berbasis di Riyadh menyatakan bahwa pembatasan terhadap kebebasan berpendapat di dunia maya telah menjadi hal yang biasa di Arab Saudi. 

Namun, penangkapan terbaru terutama menargetkan individu yang memberikan komentar terkait konflik di Gaza, Palestina. Hingga saat ini, belum ada angka pasti terkait jumlah orang yang ditangkap dalam operasi ini.

Salah satu kasus yang mencuat adalah penangkapan seorang eksekutif perusahaan yang mengeluarkan komentar di media sosial, menyerukan boikot terhadap produk-produk AS dan menyalahkan Israel terkait serangan di Gaza. 

Eksekutif tersebut bekerja di perusahaan yang terlibat dalam proyek ekonomi Visi 2030 yang diprakarsai oleh Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman.

Baca Juga : AS-Israel Kebakaran Jenggot Usai ICC Isyaratkan Akan Tangkap Netanyahu

Tindakan penangkapan ini diyakini bertujuan untuk mencegah warga Arab Saudi mengeluarkan komentar yang dapat dianggap membahayakan keamanan nasional. 

Meskipun Arab Saudi telah menunjukkan minat dalam memperkuat hubungan dengan Israel, mereka tetap teguh dengan pendirian bahwa normalisasi hubungan dengan Israel hanya mungkin terjadi setelah Palestina merdeka.

Menlu AS, Antony Blinken dalam kunjungannya ke Riyadh menyatakan kesiapannya untuk memberikan bantuan keamanan kepada Arab Saudi jika negara itu bersedia menormalisasi hubungannya dengan Israel. 

Namun, Arab Saudi menegaskan bahwa upaya menuju perdamaian di wilayah tersebut harus diawali dengan kemerdekaan Palestina. 

Pangeran Faisal bin Farhan, Menteri Luar Negeri Arab Saudi, menyatakan bahwa kemerdekaan Palestina adalah syarat mutlak bagi semua bentuk kerja sama.

Baca Juga : AS Menolak Penyelidikan ICC atas Kejahatan Perang Israel di Gaza