Viral! Wanita di Sumut Ditandu Sejauh 1 Km Akibat Jembatan Rusak

Seorang ibu baru melahirkan harus ditandu oleh warga sejauh satu kilometer karena jembatan di desanya nyaris putus. Simak Selengkapnya!

Viral! Wanita di Sumut Ditandu Sejauh 1 Km Akibat Jembatan Rusak
Viral! Wanita di Sumut Ditandu Sejauh 1 Km Akibat Jembatan Rusak. Gambar: Kolase Tangkapan Layar Dok.Okezone

BaperaNews - Video amatir yang menampilkan seorang ibu baru melahirkan harus ditandu oleh warga sejauh satu kilometer karena jembatan di desanya nyaris putus, telah menjadi viral dan menyita perhatian publik. 

Peristiwa tersebut terjadi di Desa Parmeraan, Kecamatan Hulu Sihapas, Kabupaten Padang Lawas Utara, Sumatera Utara.

Wanita tersebut awalnya melahirkan di Puskesmas Aek Godang, namun karena kondisi jembatan yang nyaris putus setelah diterjang banjir tiga tahun lalu, ia dan bayinya terpaksa harus ditandu sejauh satu kilometer oleh warga desa untuk mencapai rumah mereka.

Dalam video tersebut, terlihat bahwa mobil ambulans yang mengantar pasien yang baru melahirkan tidak mampu melintasi jembatan yang nyaris putus tersebut. 

Warga Desa Parmeraan mengonfirmasi bahwa setiap warga yang hendak melahirkan di puskesmas harus ditandu untuk melewati jembatan yang ambruk. Penderitaan ini sudah mereka alami selama tiga tahun terakhir.

Kejadian wanita melahirkan ditandu ini menyoroti kondisi infrastruktur yang memprihatinkan di daerah tersebut. 

Warga berharap agar pemerintah segera mengambil tindakan untuk memperbaiki jembatan rusak ini, sehingga warga tidak lagi harus mengalami kesulitan dan risiko ketika hendak melintasi jembatan tersebut.

Baca Juga : Polisi di Riau Gotong Wanita Melahirkan Pakai Tandu Sejauh 3 Km

Para netizen yang menyaksikan video ini pun bereaksi dengan simpati dan keprihatinan atas penderitaan yang harus dialami oleh ibu tersebut serta warga Desa Parmeraan lainnya. 

Banyak yang mengecam kondisi jembatan yang tidak layak tersebut, sementara yang lain menyoroti pentingnya peran pemerintah dalam memperhatikan kebutuhan dasar masyarakat di daerah terpencil.

Kepala Desa Parmerahan, yang enggan disebutkan namanya, menyatakan bahwa kondisi jembatan yang rusak sudah menjadi keluhan masyarakat sejak tiga tahun lalu, namun hingga kini belum ada tindakan nyata dari pemerintah untuk memperbaikinya. 

Dia menegaskan bahwa pihaknya akan terus mendesak pemerintah setempat agar segera bertindak untuk memperbaiki jembatan tersebut demi keselamatan dan kesejahteraan warga.

Baca Juga : Viral! Jenazah Ditandu Sejauh 13 Km, Begini Respon Bupati Mamuju