Pria di Bali Bunuh Diri Karena Tak Bisa Bayar Persalinan

Seorang pria muda di Bali bunuh diri karena putus asa tidak mampu membayar biaya persalinan istrinya yang hamil 8 bulan.

Pria di Bali Bunuh Diri Karena Tak Bisa Bayar Persalinan
Pria di Bali Bunuh Diri Karena Tak Bisa Bayar Persalinan. Gambar : Unsplash/Dok. Eva Blue

BaperaNews - IKA (20) pria muda di Bali tewas gantung diri karena putus asa tak bisa bayar persalinan istrinya. IKA ialah warga Banjar Dinas Bhuana Kerta, Desa Bhuanagiri, Kecamatan Bebandem, Kabupaten Karangasem, Bali.

Ditemukan tewas tergantung di palang kayu kandang sapi oleh orang tuanya pada hari Selasa pagi (26/9) pukul 07.30 WITA. Pria bunuh diri di Bali sebelumnya mengeluh frustasi tak bisa bayar persalinan istrinya yang sedang hamil 8 bulan. Keluhan disampaikan kepada mertuanya.

Sang mertua kemudian menyarankan agar IKA menjual salah satu sapi yang ia miliki agar kelak bisa dipakai untuk biaya lahiran. Saran tersebut belum dilakukan, korban terlanjur bunuh diri.

“Dari keterangan mertuanya, korban sempat mengeluh tak bisa bayar persalinan istrinya yang sebentar lagi lahiran karena sudah hamil 8 bulan. Mertua korban memberi saran agar korban menjual salah satu sapinya untuk biaya lahiran juga biaya menghidupi bayinya kelak” terang Kanit Reskrim Polsek Bebandem Ipda Gede Alit.

Keluarga korban segera lapor polisi. Polisi pun telah melakukan olah TKP dan jenazah korban diperiksa. Dipastikan pria bunuh diri di Bali karena gantung diri, tidak ada tanda kekerasan atau luka apapun di tubuh korban selain bekas bunuh diri berupa jeratan tali di leher sedalam 1 cm lebar 2 cm.

“Setelah diperiksa tim dari Puskesmas dan Polisi dipastikan korban memang tewas karena bunuh diri karena tidak ditemukan tanda kekerasan di tubuh korban” pungkas Ipda Gede. 

Baca Juga : Diduga Bukan Bunuh Diri, Kapolda Kaltara Tewas dengan Luka Tembak

Polisi telah mengamankan barang bukti pria bunuh diri di Bali berupa tali nilon sepanjang 110 cm yang dipakai korban untuk gantung diri. Pihak keluarga telah ikhlas menerima musibah ini.

Meski sedih, istri korban berharap suaminya bisa memiliki kehidupan yang tenang, ia akan berusaha mencari biaya persalinan dan penghidupan untuk bayinya kelak.

Stres, frustasi, depresi tidak bisa diselesaikan dengan bunuh diri. Lakukan konsultasi dengan ahli kesehatan jiwa dan perbanyak mendekatkan diri dengan Tuhan jika Anda mengalami keresahan yang mendalam hingga berpikir untuk mengakhiri hidup atau simak informasi seputar konseling kehidupan di wbsite intothelightid.org. Bunuh diri tidak akan menyelesaikan masalah, hanya sisakan luka mendalam pada keluarga dan orang-orang terdekat.

Baca Juga : AdaKami Respons Kasus Peminjam Bunuh Diri yang Viral di Media Sosial