Paris Baguette Korea Diboikot Usai Pegawai Tewas Terjepit Mesin Pengaduk Saus

Pabrik roti terkenal asal Korea Selatan Paris Baguette diboikot oleh warga setempat usai terdapat pegawai yang tewas karena terjepit mesin pengaduk saus.

Paris Baguette Korea Diboikot Usai Pegawai Tewas Terjepit Mesin Pengaduk Saus
Pabrik roti terkenal asal Korea Selatan Paris Baguette diboikot oleh warga setempat usai terdapat pegawai yang tewas karena terjepit mesin pengaduk saus. Gambar : Twitter/@tonykchoi

BaperaNews - Perusahaan pembuat roti terkenal asal Korea Selatan, Paris Baguette kini viral usai diboikot oleh warga, hal ini lantaran adanya insiden pegawai tewas akibat kecelakaan kerja fatal pada Sabtu (15/10).

Seorang pegawai wanita berumur 23 tahun tewas ketika bekerja di pabrik roti Paris Baguette yang berlokasi di Pyengtaek, Gyeonggi. Pegawai tersebut meninggal dunia dengan kondisi tubuh terjepit mesin pengaduk saus.

Korban ialah seorang ibu muda yang telah bekerja di pabrik selama dua tahun untuk menghidupi ibu dan adik laki-lakinya. Mirisnya, tubuh korban baru ditemukan esok harinya oleh pegawai lainnya. Dan meski telah menemukan jenazah pegawai di mesin pengaduk saus, pabrik tetap melanjutkan operasi dua mesin di lokasi tersebut, pegawai lain diminta tetap bekerja seperti biasa.

Ternyata seminggu sebelumnya, ada pegawai lain yang juga kecelakaan dalam mesin pengaduk saus yang sama, tangan mesin pegawai tersebut tersangkut di mesin produksi, namun oleh perusahaan tidak dibawa ke rumah sakit dengan alasan bukan pekerja tetap.

SPC Group, perusahaan yang menaungi Paris Baguette pun mendapat kecaman dari warga setempat dan ramai-ramai didemo serta diboikot.

Baca Juga : Ganja Akan Dilegalkan Di Jerman Untuk Bersenang-Senang

Permintaan Maaf

Usai mendapat kecaman hebat, SPC Group kemudian menyampaikan permintaan maaf pada Senin (17/10). “Saya ingin sampaikan belasungkawa dan permintaan maaf yang terdalam kepada keluarga almarhum yang meninggal dunia atas kecelakaan kerja yang tidak terduga di tempat kerja” ujar Ketua SPC, Heo Young In.

Pihak perusahaan kemudian berjanji untuk menyelidiki kasus ini bersama pihak kepolisian dan meningkatkan infrastruktur serta keamanan lingkungan kerja agar insiden yang sama tidak terulang kembali.

Pihak berwenang saat ini juga sedang menyelidiki apakah perusahaan melanggar aturan keselamatan di tempat kerja yang tentunya akan berhubungan dengan pertanggungjawaban secara administratif dan pidana.

Mengirim Roti Pada Keluarga Almarhum

Di hari pemakaman, SPC dikabarkan mengirim sekotak roti untuk keluarga almarhum, hal ini pun semakin memicu rasa kecewa dari publik. “Saya melihat perusahaan membawa sekotak roti untuk tamu, anak kami baru saja meninggal saat membuat roti apakah masuk akal untuk mengirim roti disini?" ujar keluarga almarhum.

Perusahaan pun semakin mendapat tuntutan pemboikotan. 1.000 orang menggelar aksi demo di depan toko Paris Baguette pada Kamis (27/10). Diketahui Paris Baguette telah memiliki lebih dari 3.400 cabang di Korea Selatan.

“Perusahaan terus remehkan kesehatan dan keselamatan pekerja. 50% wanita hamil yang kerja di SPC mengalami keguguran Karena bekerja berlebihan” tutur pendemo.

Baca Juga : Luncurkan "Second Home Visa", Imigrasi: WNA Bisa Tinggal 5-10 Tahun Di Indonesia