Muhadjir Effendy : Tangani Kemiskinan Ekstrim Tak Cukup dengan Bansos

Kemiskinan Esktrim begitu besar diproboliggo, bansos tak bisa tangani kemiskinan Esktrim. Bansos bagaikan balsam yang mengobati sementara

Muhadjir Effendy : Tangani Kemiskinan Ekstrim Tak Cukup dengan Bansos
Ibaratkan bansos seperti balsam, tangani kemiskinan ekstrim tak cukup dengan bansos. Gambar : Instagram/muhadjir_effendy

BaperaNews - Muhadjir Effendy (Menko PMK) menegaskan, bahwa untuk bisa mengatasi kemiskinan ekstrim akibat dampak dari pandemi ini tidak bisa hanya dengan menyalurkan bansos (bantuan sosial).

Ia pun memberikan perumpamaan terhadap skema penyaluran bansos yang mana diibaratkan layaknya balsam. Dipakai sebentar, rasa panasnya sudah hilang. Bansos pun demikian, hanya dalam hitungan hari, sudah habis.

Penyakit pun tak hanya bisa diobati dengan yang namanya balsam, karena sifatnya hanya meringankan rasa nyeri saja.

Pernyataan terkait bansos itu disampaikan oleh Muhadjir Effendy (Menko PMK) pada kesempatan dan acara “Launching Perlindungan Program BPJS Ketenagakerjaan” untuk nelayan kecil, Guru Sekolah Minggu dan Guru Mengaji yang diselenggarakan di Pelabuhan Mayangan, Kota Probolinggo, Jawa Timur pada Jumat tanggal 28 Oktober 2021 lalu.

Muhadjir Effendy (Menko PMK) memberikan penekanan pada pernyataannya secara berulang, bansos itu hanya bisa diibaratkan sebagai balsam. Tak akan mampu menangani kondisi kemiskinan yang menjadi faktor utama yang seharusnya ditangani.

Jika dilihat data yang diambil dalam ruang lingkup Provinsi Jawa Timur saja, jumlah masyarakat yang berada pada daftar kemiskinan ekstrim mencapai 508.571 jiwa. Namun jika ditarik data khusus pada wilayah Kabupaten Probolinggo saja, setidaknya terdapat 114.250 jiwa yang berada pada daftar kemiskinan ekstrim tersebut.

“Jumlah kemiskinan yang relatif banyak di Kabupaten Probolinggo ini dikarenakan Kota dan Kabupatennya menjadi satu dan tidak bisa dipisahkan, jadi wajar saja jika jumlah lumayan banyak,” tutur Muhadjir Effendy (Menko PMK).

Muhadjir Effendy (Menko PMK) juga menjelaskan, Presiden Jokowi menaruh perhatian khusus bagi para nelayan. Karena di kalangan nelayan sendiri, menjadi salah satu penyumbang terbesar kelompok masyarakat yang masuk dalam kondisi kemiskinan ekstrim.

Muhadjir Effendy (Menko PMK) memberikan apresiasi kepada Walikota Probolinggo karena inisiasi yang dibuatnya untuk membantu kalangan nelayan dengan membuatkan program BPJS Ketenagakerjaan.

“Baik Presiden Jokowi dan Walikota Probolinggo, memiliki pemikiran yang sama sehingga realisasinya menjadi lebih mudah, saya benar – benar sependapat dengan pemikiran tersebut untuk membantu mengentaskan kemiskinan ekstrim di kalangan nelayan,” tambahnya.

Kesempatan berkunjung Muhadjir Effendy (Menko PMK) di Probolinggo, hadir pula Zainuddin (Direktur BPJS Ketenagakerjaan) yang turut mendampinginya. Kemudian ada juga Dyah Wahyu Ernawati (Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Timur).