Kesal Hp Disita, Gadis Ini Mau Bunuh Diri Panjat Tower Setinggi 75 Meter

Upaya bunuh diri gadis remaja di Kukar berhasil dicegah oleh petugas pemadam kebakaran setelah percobaan dramatis di tower radio setinggi 75 meter.

Kesal Hp Disita, Gadis Ini Mau Bunuh Diri Panjat Tower Setinggi 75 Meter
Kesal Hp Disita, Gadis Ini Mau Bunuh Diri Panjat Tower Setinggi 75 Meter. Gambar : Screenshot X/@kegblgnunfaedh

BaperaNews - Dalam sebuah insiden yang mengejutkan di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) pada Selasa, (28/11), seorang gadis remaja nekat memanjat tower radio setinggi 75 meter sebagai upaya bunuh diri.

Niat gadis tersebut untuk bunuh diri, yang frustrasi karena handphone-nya disita oleh orang tuanya, berhasil digagalkan dalam niatannya oleh petugas pemadam kebakaran setempat.

Petugas pemadam kebakaran yang sigap langsung mengambil tindakan setelah menerima laporan tentang kejadian tersebut. Mereka segera bergerak ke lokasi di Jalan Stadion Tenggarong, Komplek Stadion Rondong Demang Tenggarong, tempat gadis itu memanjat tower.

“Setelah berbicara secara persuasif dengan petugas, anak itu akhirnya mau turun dari menara,” jelas Kepala Disdamkarmatan Kukar, Fida Hurasani.

Kejadian gadis panjat tower ini berawal dari kekecewaannya terhadap orang tuanya yang menyita handphone-nya. 

Baca Juga: Viral! Bocah Kelas 5 SD Bunuh Diri Gegara HP Disita Orang Tua

"Korban ini mengaku sudah capek di rumah pulang sekolah jemput adiknya. Setelah itu, dia baru pegang handphone sebentar justru diambil dengan orang tuanya,” jelas Fida.

Proses evakuasi gadis yang nekat memanjat tower radio ini terekam dan tersebar di media sosial, menarik perhatian publik. Warga yang berada di lokasi turut serta menyaksikan upaya penyelamatan tersebut.

Petugas damkar, dengan keterampilan dan keberanian mereka berhasil membujuk gadis tersebut untuk turun, menghindari tragedi yang mungkin terjadi.

Dalam menyikapi kasus percobaan remaja bunuh diri ini, pakar psikolog menyarankan pentingnya dialog terbuka antara orang tua dan anak-anak mereka.

"Mendengarkan dan berusaha memahami perspektif anak sangat penting dalam menjaga kesehatan mental mereka," tegasnya.

Baca Juga: Astaghfirullah! Siswi SMK Di Kendari Bunuh Diri Gegara Tekanan Orang Tua