Jepang Menjadi Negara Dengan Resesi Seks Terparah di Asia!

Istilah resesi seks sedang membuat sejumlah Negara Asia khawatir, Jepang adalah negara Asia yang mengalami resesi seks terparah.

Jepang Menjadi Negara Dengan Resesi Seks Terparah di Asia!
Jepang Menjadi Negara Dengan Resesi Seks Terparah di Asia. Gambar : Freepik.com

BaperaNews - Istilah resesi seks sedang membuat negara-negara Asia khawatir. Diantaranya Jepang, China, dan Korea Selatan. Mereka keluarkan berbagai kebijakan dan program untuk mengatasinya.

Resesi seks ialah menurunnya jumlah populasi dan angka kelahiran karena masyarakat enggan menikah dan enggan punya anak. Jepang adalah negara yang mengalami resesi seks terparah, permasalahan resesi seks di Jepang telah membuat ratusan sekolah ditutup hingga kampung-kampung di pedesaan sepi penduduk.

Sebanyak 450 lebih sekolah Jepang ditutup tiap tahunnya sejak 2022 sampai 2020. Sudah hampir 9.000 sekolah di Jepang ditutup karena tak ada siswa yang bersekolah di sana, tak ada anak-anak lahir.

Begitu pula dengan pedesaan, kondisi ditutupnya sekolah membuat warga enggan tinggal di desa, membuat warga banyak pindah ke kota. Akhirnya kepadatan penduduk tidak merata.

Di kota besar seperti Tokyo begitu padat warganya, membuat harga berbagai barang pokok, biaya pendidikan, dan tanah melonjak tinggi dan kemudian jadi alasan resesi seks. 

Baca Juga : Upaya Atasi Resesi Seks, China Beri Libur Mahasiswa Untuk Cari Pacar

Jepang sendiri tidak tinggal diam, berusaha melakukan sejumlah program seperti menjodohkan warganya, memberi cuti lebih panjang untuk pasangan yang menikah, hingga membuka layanan penitipan anak gratis. Sayangnya program tersebut belum menunjukkan hasil.

Masyarakat Jepang kini didominasi oleh lansia, angka kelahiran terus menurun, dan semakin banyak pasangan suami istri enggan punya anak. Angka kelahiran di Jepang berada di bawah angka 800 ribu di tahun 2022 dan ini jadi rekor terendah.

Beda dengan jumlah kelahiran anak yang menurun di Jepang, jumlah pria perjaka di Jepang justru makin banyak, 1 dari 10 pria Jepang berumur 30an masih perjaka atau belum menikah.

Hal ini karena sebagian besar tidak mau atau tidak bisa mendapat pasangan. Data lain menunjukkan 1/5 pria Jepang dan 15% wanita Jepang tidak tertarik menikah. 1/3 dan 1/5 wanita Jepang umur 50an juga tidak pernah menikah.

Menurut pakar dari Harvard Mary Brinton, masalah resesi seks di Jepang sebenarnya bisa diatasi dengan pengaturan waktu untuk kerja dan keluarga. Diketahui Jepang terkenal sebagai negara super disiplin yang hampir semua warganya gila kerja.

Hal ini membuat mereka tidak punya waktu untuk sekedar mencari kekasih atau menghabiskan waktu dengan keluarga. Sebab itu menurut Mary perlu dilakukan pengaturan dulu dan memberi kesempatan bagi orang dewasa di Jepang untuk menikmati lebih banyak waktunya bersama orang-orang terdekatnya. 

Baca Juga : Imbas Resesi Seks, Separah Ini Kondisi Jepang Dilanda Krisis Populasi