Mengenal Lebih Jauh HIV/AIDS : Penyebab, Gejala, Pencegahan

Mari mengenal lebih jauh apa itu HIV/AIDS, Penyebab, dan Gejala yang timbul setelah terinfeksi. Pahami cara pencegahan agar tidak terinfeksi

Mengenal Lebih Jauh HIV/AIDS : Penyebab, Gejala, Pencegahan
Ilustrasi HIV/AIDS. Gambar : Pixabay

BaperaNews - HIV (human immunodeficiency virus) adalah salah satu penyakit yang merusak sistem kekebalan pada tubuh manusia. penyakit hiv ini termasuk sebagai penyakit yang berbahaya karena berakibat fatal, yakni kematian. 

AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome) adalah kondisi di mana HIV sudah pada tahap infeksi akhir. Ketika seseorang sudah terkena dan mengalami AIDS, maka tubuh sudah tidak bisa lagi memiliki kemampuan untuk melawan infeksi yang ditimbulkan.

Sampai saat ini belum ada obat untuk menyembuhkan penyakit  HIV dan AIDS. Akan tetapi, ada obat untuk memperlambat perkembangan penyakit tersebut dan dapat meningkatkan harapan hidup untuk sesorang yang menderita penyakit  HIV dan AIDS. 

Beberapa faktor yang beresiko terinfeksi virus HIV dan AIDS , antara lain : 

  1. Orang yang melakukan hubungan intim tanpa pengaman, baik itu hubungan sesama jenis ataupun heteroseksual. 
  2. Orang yang menggunakan narkoba suntik.
  3. Orang yang telah terdiagnosis infeksi penyakit seksual lain. 
  4. Orang yang sering membuat tato di tubuhnya.
  5. Orang yang berhubungan intim dengan pengguna narkoba suntik. 

Baca Juga : Bahaya! Sebanyak 12.865 Orang di Jaksel Terjangkit HIV/AIDS

Penyebab HIV dan AIDS

Di negara Indonesia, penyebaran dan penularan HIV paling banyak disebabkan oleh seseorang yang melakukan hubungan intim tanpa pengaman dan berganti ganti pasangan, Lalu penggunaan jarum suntik bekas pakai atau narkotika. Seseorang yang terinfeksi HIV dapat menularkannya kepada orang lain, bahkan sejak beberapa minggu sejak tertular. Semua orang bisa berisiko terinfeksi HIV.

Gejala HIV dan AIDS

Tahap Pertama:

  1. Penderita akan mengalami nyeri mirip, seperti flu, beberapa minggu setelah terinfeksi, selama satu hingga dua bulan.
  2. Dapat juga tidak menimbulkan gejala apapun selama beberapa tahun.
  3. Dapat menimbulkan panas demam, nyeri pada  tenggorokan, ruam, pembengkakan kelenjar getah bening, diare, kelelahan, nyeri otot, dan sendi.

Tahap Kedua:

  1. Virus akan terus menyebar dan merusak sistem kekebalan pada tubuh.
  2. Penularan infeksi sudah bisa dilakukan pengidap kepada orang lain.
  3. Virus tersebut bisa berlangsung hingga 10 tahun atau lebih.

Tahap Ketiga:

  1. Daya tahan penderita menjadi  rentan, sehingga mudah sakit, dan akan berlanjut menjadi AIDS.
  2. Demam terus-menerus lebih dari sepuluh hari.
  3. Merasa lelah setiap saat dan saat beraktivitas
  4. Sulit untuk bernapas.
  5. Diare yang berat dan dalam jangka waktu yang lama.
  6. Terjadi infeksi jamur pada tenggorokan, mulut, dan vagina.
  7. Timbul bintik warna  ungu pada kulit yang tidak akan hilang.
  8. Hilang nafsu makan, sehingga berat badan turun drastis.

Baca Juga : Bahaya! Sebanyak 12.865 Orang di Jaksel Terjangkit HIV/AIDS

Pencegahan HIV dan AIDS

Terdapat berbagai upaya yang bisa dilakukan untuk mencegah penularan HIV dan AIDS, antara lain:

  1. Gunakanlah kondom yang baru setiap ingin berhubungan intim, baik hubungan intim vaginal maupun anal.
  2. Hindarilah berhubungan intim dengan lebih dari satu pasangan.
  3. Bersikap jujur kepada pasangan jika mengidap positif HIV, agar pasangan juga menjalani tes HIV.
  4. Pergi dan diskusikan dengan dokter jika didiagnosis positif HIV saat hamil, untuk penanganan selanjutnya, dan perencanaan persalinan, untuk mencegah penularan dari ibu ke janin.
  5. Bersunatlah untuk mengurangi risiko infeksi HIV.
  6. Jika menduga baru saja terinfeksi atau tertular virus HIV, seperti setelah melakukan hubungan intim dengan pengidap HIV, maka harus segera ke dokter. Agar bisa mendapatkan obat post-exposure prophylaxis (PEP) yang dikonsumsi selama 28 hari dan terdiri dari 3 obat antiretroviral.

Baca Juga : Bahaya! Sebanyak 12.865 Orang di Jaksel Terjangkit HIV/AIDS