Sekjen PBB Sebut Bumi Diambang Kehancuran

Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Antonio Guterres, mengingatkan tentang kondisi bumi yang semakin mendekati ambang kehancuran. Simak selengkapnya di sini!

Sekjen PBB Sebut Bumi Diambang Kehancuran
Sekjen PBB Sebut Bumi Diambang Kehancuran. Gambar : AFP/Cristina Quicler

BaperaNews - Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Antonio Guterres, memberikan peringatan serius terkait kondisi bumi yang semakin mendekati ambang kehancuran.

Pernyataan ini muncul menyusul laporan dari Organisasi Meteorologi Dunia PBB (WMO) yang menyebutkan bahwa planet ini mengalami rekor panas global, menjadikannya salah satu tahun terpanas yang pernah tercatat.

Laporan tersebut memicu keprihatinan akan dampak serius dari perubahan iklim global, dengan suhu rata-rata di dekat permukaan yang meningkat 1,45 derajat Celcius di atas suhu pra-industri. Hal ini mendekati ambang batas kritis sebesar 1,5 derajat Celcius yang disepakati dalam perjanjian iklim Paris tahun 2015.

Ketua WMO, Andrea Celeste Saulo, menekankan bahwa laporan tersebut harus dilihat sebagai "peringatan merah" bagi dunia. Trend rekor pemanasan global yang terus terjadi menjadi sinyal serius akan kondisi bumi yang semakin tidak stabil.

Salah satu temuan yang mencemaskan adalah gelombang panas laut yang terjadi secara rata-rata di hampir sepertiga lautan global setiap harinya pada tahun lalu. Lebih dari 90% lautan mengalami kondisi gelombang panas pada suatu saat sepanjang tahun 2023. Fenomena ini memiliki dampak negatif yang signifikan terutama bagi ekosistem laut dan terumbu karang.

Baca Juga: PBB Sebut Kondisi di Rumah Sakit Al-Aqsa Gaza Seperti Pembunuhan Massal

Selain itu, laporan juga menyoroti pencairan es yang signifikan terjadi di gletser-gletser utama di seluruh dunia, serta penurunan luas es laut Antartika yang mencapai rekor terendah.

Meskipun demikian, terdapat secercah harapan dengan meningkatnya kapasitas pembangkitan energi terbarukan seperti tenaga surya, angin, dan air.

Tahun lalu, kapasitas pembangkitan energi terbarukan meningkat hampir 50% dari tahun sebelumnya, memberikan harapan untuk menjaga kenaikan suhu bumi dalam jangka panjang di bawah ambang batas 1,5 derajat Celcius.

Sekjen PBB menekankan bahwa dunia memiliki peluang untuk mencegah bumi diambang kehancuran dengan menjaga kenaikan suhu bumi di bawah ambang batas 1,5 derajat Celcius. Namun, hal ini membutuhkan tindakan yang cepat dan bersama-sama dari seluruh negara dan masyarakat dunia. 

Baca Juga: Menlu Retno Bingung Dengan "Statement" PM Israel di Sidang DK PBB