Mahasiswi UIN Imam Bonjol Ditemukan Tewas di Kamar Kos, Diduga Sakit Asam Lambung

Mahasiswi UIN Imam Bonjol ditemukan meninggal dunia yang diduga akibat asam lambung. Sebelumnya, korban sudah mengeluh bahwa dirinya sedang drop dan tidak sanggup untuk masuk kuliah. Simak selengkapnya di sini!

Mahasiswi UIN Imam Bonjol Ditemukan Tewas di Kamar Kos, Diduga Sakit Asam Lambung
Mahasiswi UIN Imam Bonjol Ditemukan Tewas di Kamar Kos, Diduga Sakit Asam Lambung. Gambar: Dok.Sumbarkita

BaperaNews - Seorang mahasiswi Universitas Islam Negeri (UIN) Imam Bonjol Padang ditemukan meninggal dunia di dalam kamar kosnya di Sungai Bangek, Kelurahan Balai Gadang, Kecamatan Koto Tangah pada Kamis, (2/5) sekitar pukul 14.00 WIB.

Korban yang bernama Piola Sepina (19), mahasiswi fakultas Dakwah UIN Imam Bonjol Sungai Bangek, Padang, diduga meninggal dunia akibat penyakit asam lambung yang telah lama dideritanya.

Kasi Humas Polresta Padang, Ipda Yanti Delfina, membenarkan adanya penemuan mahasiswi tersebut. Menurutnya, kondisi kesehatan korban menurun sebelumnya akibat serangan asam lambung yang menyebabkan lemas dan muntah-muntah.

“Diceritakan teman korban Selpiya yang tinggal satu kamar bersama korban, hari sebelumnya korban mengalami sakit asam lambung yang me­nyebabkannya lemas. Korban muntah-muntah dan korban mengaku mengeluh sakit di bagian perut akibat asam lambungnya naik,” ungkap Ipda Yanti.

Pagi harinya, seorang teman sekelas korban menanyakan apakah korban sanggup untuk masuk kuliah atau tidak. Namun, korban menjawab bahwa dia tidak mampu karena kondisinya drop. Temannya kemudian menyarankan agar korban beristirahat di kosannya.

Baca Juga: Napi Lapas Kedungpane Ditemukan Tewas Gantung Diri di Kamar Mandi

Ketika teman sekelasnya berangkat kuliah, korban masih tertidur dengan posisi miring ke kiri. Namun, saat temannya membangunkannya beberapa jam kemudian, tidak ada respons dari korban dan tubuhnya sudah terasa dingin.

"Jadi, ketika saksi Sel­piya berangkat kuliah dan hanya tinggal korban bersama saksi Septia Sari, sekitar pukul 09.00 WIB, saksi Septia masih melihat korban tertidur dengan posisi miring ke kiri. Pada Pukul 11.00 WIB, saksi Selpiya menelepon saksi Septia untuk menanyakan apakah korban sudah makan,” jelas Ipda Yanti.

Pemilik kos lalu dipanggil, dan seorang dokter yang merupakan istri dari pemilik kos juga segera datang. Namun, setelah dilakukan pemeriksaan, korban dinyatakan tidak bernyawa lagi.

Keluarga korban menerima dengan ikhlas kematian tersebut dan menolak untuk dilakukan visum luar dan dalam. Jenazah korban kemudian dibawa ke kampung halamannya di Limpato Sungai Sarik Kota Pariaman untuk disemayamkan dan dikebumikan.

Kematian mendadak mahasiswi di Padang ini mengguncang lingkungan kampus UIN Imam Bonjol dan juga menimbulkan perhatian dari masyarakat luas. Banyak yang mengingatkan pentingnya menjaga kesehatan, terutama bagi para mahasiswa yang seringkali terjebak dalam tekanan akademik dan aktivitas sehari-hari.

Baca Juga: Anggota Polresta Manado Ditemukan Tewas Bunuh Diri di Mampang, Disebut Sedang Cuti