Respon Provokasi AS, China Akan Kirimkan Kapal Perang Hingga Jet Tempur Ke Perbatasan Taiwan

China berencana untuk mengirimkan pasukannya hingga peralatan militer ke perbatasan Taiwan sebagai bentuk respon provokasi AS!

Respon Provokasi AS, China Akan Kirimkan Kapal Perang Hingga Jet Tempur Ke Perbatasan Taiwan
China Akan Kirimkan Kapal Perang Hingga Jet Tempur Ke Perbatasan Taiwan. Gambar: Unsplah.com

BaperaNews - China pada 15 April 2022 berencana mengirimkan pasukannya hingga peralatan militer ke wilayahnya yang berbatasan dengan Taiwan, hal itu sebagai bentuk respon kepada Amerika Serikat dimana China berulang kali mengingatkan AS untuk tidak memberi bantuan militer ke Taiwan.

Namun AS justru memprovokasi China, baru-baru ini Departemen Luar Negeri AS menyetujui penjualan kontraktor dukungan teknis dan dukungan alat militer pertahanan udara ke Taiwan seharga 95 juta dolar.

China pun mengutuknya karena menganggap AS ikut campur urusan dalam negeri Negara tersebut. Kementerian Pertahanan China juga menyebut akan melakukan latihan militer di perbatasan Taiwan. “Tanggal 15 April 2022 komando Teater Timur Tentara Pembebasan Rakyat Tiongkok mengirimkan kapal perang, jet tempur, pembom, dan lainnya untuk mengatur patrol dan melakukan latihan militer di udara dan laut yakni di sekitar Laut China Timur dan sekitar Pulau Taiwan” ujarnya dalam sebuah pernyataan resmi.

Sebelumnya juga dilaporkan ada enam anggota delegasi AS sedang berada di Taiwan pada hari Kamis 14 April 2022 dan pemimpinnya ialah Bob Menendez, mereka berbicara dengan Presiden Taiwan, Tsai Ing Wen.

Baca Juga: Ledakan Besar Terdengar Di Kyiv Usai Kapal Rusia Dibombardir Ukraina

China mengetahui hal tersebut pun langsung menetangnya, China secara tegas menolak setiap pertemuan resmi AS dan Taiwan, Jubir Kemenlu China, Zhao Lijian menyebut AS harus patuh pada prinsip satu China dan ketentuan tiga komunike bersama ChinaAS.

China meminta AS menghentikan segala bentuk pertukaran resmi bersama Taiwan dan menghindar untuk melangkah lebih jauh ke jalur berbahaya tersebut. China dan Taiwan akhir-akhir ini sedang memanas, China menganggap Taiwan ialah Provinsinya, sementara Taiwan menyebut ia adalah Negara sendiri dan punya pemerintahan demokratis serta otonom.

Taiwan sendiri menyebut takut negaranya bernasib seperti Ukraina, Taiwan bahkan sudah merilis dan mengedarkan buku panduan khusus untuk warga sipil jika tiba-tiba terjadi perang menyusul meningkatnya ancaman dari China.

Buku tersebut menjelaskan cara untuk melindungi diri dari bom melalui aplikasi khusus dan cara untuk mendapatkan bantuan berupa air, makanan, dan warga diminta untuk menyiapkan kotak darurat P3K, selain itu ada juga penjelasan arti berbagai jenis sirine, cara berlindung dari rudal, dan lainnya.

Baca Juga: Hari Ke 50 Invasi Rusia, WHO Minta Hentikan Demi Kemanusiaan